puisi para pewaris nabi..

lihat lihatlah dengan mata hati negeri ini sedang sekarat, meregang
nyawa sia-sia gemah ripah bencana makmur dalam kubangan lumpur lihat lihatlah dengan mata cinta anak mungil semakin gemar bunuh
diri wanita diperkosa oleh sorak sorai
poligami buta si miskin dan si dungu jadi tumbal
kekuasaan moral lihat lihatlah dengan mata jiwa peru-perit buncit berjabat tangan
sambil tertawa lepas tikus-tikus warna warni berebut kursi penimbun modal menjilat di sana-sini menjual norma dan menjual atas nama
Tuhan mengapa hamba Tuhan hanya diam? buta mata, telinga hanya peduli dengan sorban panjang, rantai tasbih mantra doa dan sibuk menghitung-hitung pahala hanya tahu tentang ayat dan sabda Namun tak mengerti makna cinta lantas siapa lagi mau peduli? kita adalah sedikit dari pewaris nabi kita bukan pengecut. . . bukan penakut! kita adalah orang-orang bersahaja menggenggam amanah bagi semesta satu tujuan mulia tidak cukup hanya berdiam diri hanya menonton akrobat sirkus
kemunafikan kebenaran bukan hidangan yang
dijual gratis keadilan bukan turun dari langit cita-cita besar membutuhkan tetesan
darah dan keringat kepalkan tangan intuk melawan teguhkan asa untuk tetap bertahan jernihkan [pikiran untuk menjawab
tantangan jutaan iblis jahannam tak kan mampu
menghadang kita harus terus berjalan meski panjang dan melelahkan menaburi cinta pada peradaban setia mengukir karya dan menguntai
sejarah sungguh. . . perjuangan suci tidaklah percuma darah akan terbayar air mata akan terganti dan Tuhan akan menyambut dengan senyuman