Nonton iklan bentar ya...!!!

Friday 1 July 2011

Tantangan dan ProblematikaRemaja Islam

Kalau kita rajin liat berita atau internet pasti kita ga asing lagi dengan yang namanya kerusakan remaja. Mulai dari siswa SD yang menenggak miras sampai yang hobi free seks. Kalau sobat perhatiin mereka lebih mendalam, ternyata sebagian besar dari mereka adalah remaja Islam. Mereka juga sekolah, dan mereka mendapatkan pendidikan
agama Islam dari sekolahnya. Lalu, kenapa ya mereka menjadi seperti itu? Jangan-jangan kita (remaja Islam) tanpa disadari juga sama seperti mereka. Tapi kita ga free seks, kita cuma nyontek, Cuma bolos, Cuma ngrokok, Cuma ngebut-ngebut di jalan, dan kadang-kadang terkena amnesia berat alias lupa sholat. Nah lho? Remaja muslim di Indonesia pada era global ini, sangat memprihatinkan perkembangannya. Seorang ilmuwan perneh mengatakan bentuk kebudayaan suatu bangsa dapat ditentukan oleh budaya yang dianut remajanya, pertimbangannya mereka pasti yang akan melanjutkan tongkat setafet kepemimpinan Negara tercinta ini.Menurut penuturan dari ustad Iskandar al-Warisi, pada dasarnya ada dua hambatan bagi remaja muslim yang dapat melepaskan keimanan yaitu : 1. Bersumber dari keremajaan dirinya 2. Bersumber dari sosial budaya dan sosial ekonomi Yang bersumber dari keremajaan dirinya meliputi : 1. Kuatnya seksualitas
2. Kuatnya semangat
3. Kuatnya rasa ingin tahu
4. Kurangnya pengalaman dan ilmu pengetahuan 5. Masih dalam tahap pencarian jati diri Sobat, kamu pernah mengalami ga, kadang dorongan seks
mu meningkat pada saat-saat tertentu seperti saat kamu melihat video klip artis luar negeri yang penyanyinya hampir telanjang dengan nyanyian yang agak mendesah. Atau saat kamu “berdiskusi” dengan teman tentang reproduksi manusia. Kuatnya seksualitas remaja muslim, tidak jarang menjadi penghambat besar bagi remaja muslim dalam meniti karirnya. Kalau kita tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat menstabilkan seksualitas seperti dzikir dan puasa, bias-bisa kita terbawa arus aktivitas yang dapat memenuhi penyaluran seksualitas padahal kita belum menikah (Seks Before Married). Naudzubillah…. Nah, hal yang kedua ini yaitu semangat dalam satu sisi bisa positif tapi di sisi lain bisa juga jadi bencana buat kita. Dengan modal semangat 45 dan gara-gara rterlalu emosional, kita kadang melakukan tindakan semau gue alias anarkis untuk mempertahankan pendapat kita baik dalam organisasi atau pergaulan remaja. Untuk mengatasi problem ini, kita harus bisa berfikir objektif dalam memandang dan memecahkan suatu permasalahan. Kakuatan rasa ingin tahu, dalam kondisi tertentu dapat menimbulkan kemudhorotan apabila objek yang ingin diketahuinya itu bersifat negatif. Karena rasa ingin tahunya yang besar tidak sedikit remaja yang mencoba-coba ganja atau sembunyi-sembunyi menonton film “blue”. Awalnya sih Cuma ingin tahu doank, tapi kemudian mereka menikmati dan membiasakan kebiasaan barunya itu. Akibat selanjutnya dapat melemahkan semangat keimanan dan melumpuhkan perjuangannya sebagai remaja muslim. Demikian juga kurangnya pengalaman dan pengetahuan remaja. Remaja yang masih dalam tahap belajar sering memaksakan membuat penilaian dan pemecahan masalah tanpa didasari pengetahuan yang cukup. Dapat ditebak hasilnya, bukannya kebenaran yang mereka dapatkan akan tetapi malah sebaliknya, suatu kesalahan dapat mereka benarkan dan suatu kebenaran malah mereka salahkan. Remaja yang masih belum mengenal dirinya atau masih dalam proses pencarian jati diri, kadang- kadang mudah terombang-ambing dalam suatu keadaan. Mereka mudah terbawa oleh lingkungan dan mudah terprofokasi. Kalau lingkungannya baik sih ga masalah, tapi bagaimana jadinya kalau dia terbawa oleh lingkungan yang kurang mendidik? Disini perlu peran serta orang tua untuk selalu memberi pengarahan dengan cara-cara yang friendly dan tidak terkesan menggurui. Kondisi sosial budaya dan ekonomi Indonesia sekarang ini telah menggeser nilai-nilai budaya yang bernafaskan agama dan menggantinya dengan kebudayaan yang berpijak pada materi dan kebebasan yang kurang bertanggung
jawab. Kabebasan moral, seni, olah raga, music dan berpakian akan berpacu dan mewarnai kehidupan sekarang ini. Dari aspek psikologi, remaja akan mudah terpikat dengan budaya seperti ini. Apabila mereka tenggelam dengan arus budaya tersebut, akan mudah mereka meninggalkan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan Allah. Idealism agama bukanlah sesuatu yang menarik lagi bagi remaja. Sangat sulit mengharapkan mereka akan berjuang untuk Islam, mereka hanya menjalankan kehidupan agama pada sisi ritualnya saja. Sedangkan kesadarn sosial politik, perhatian terhadap lingkungan diganti dengan egoisme dan individualisme. Terus gimana donk solusinya??? Setelah tadi kita mengetahui berbagai hambatan remaja yang bakal dialami remaja, ternyata berbagai problem tersebut ada solusinya lho! Mau tahu? Sok atuh dilanjut bacanya!hehe… Untuk menghadapi hambatan tersebut kita sebagai remaja muslim perlu memiliki kepekaan, kejelian, dan kemauan kares untuk menentangnya. Allah SWT
telah memberikan kita pemecahan melalui firmannya pada surat Ali Imran
ayat 196-197 yang berbunyi sebagai berikut : “janganlah kamu sekali- kali terpedaya oleh kebebasab orang- orang kafir yang bergerak di dalam negeri. Itu hanya kesenangan sementara kemudian tempat tinggal mereka ialah jahannam dan jahannam itu adalah tempat yang seburuk- buruknya”.Pemecahan tersebut menurut mas ustad iskandar al Warisi ada tiga prinsip yang harus diperhatikan : 1. Tidak terpedaya oleh kebebasan kafir 2. Kesenangan yang terdapat dalam kebebasan tersebut merupakan kesenangan sementara, setelah itu mereka akan merasakan siksa 3. Melakukan takwa meskipun berat pada awlnya tapi pada akhirnya akan memperoleh kenikmatan surga. Gimana sobat muda? Segala pilihan ada di tangan mu. Inga- inga! Semua pilihan pasti ada resikonya. Selamat memilih!

No comments: