“Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS at-Taubah /9: 105).
Nonton iklan bentar ya...!!!
Monday, 27 February 2012
7 GOLONG ORG YANG MENDAPATKAN KADO SPESIAL DARI ALLAH
Saudara pembaca yang dirahmati Allah swt. Sudah kita
ketahui bahwa usia pemuda adalah
usia yang cukup menarik. Yang masih
terkandung energi atau tenaga yang
lebih banyak dibanding yang lebih
senior. Dan Allah pun memberikan keistimewaan kepada pemuda.
Karena PEMUDA HARI INI ADALAH
PEMIMPIN MASA DEPAN yang harus
dipersiapkan untuk menjadi teladan
yang baik di kemudian hari. Allah pun
memberikan ujian yang lebih “keren” kepada pemuda dibanding kepada
orang tua. Hal kecil saja, misalnya
seorang pemuda laki-laki yang
sedang tertarik kepada seorang
pemuda perempuan yang cantik. Hal
ini ujian, yang jika tidak terjaga maka pemuda tersebut akan terjerumus
kepada kemaksiatan. Lalu, ujian
kemalasan beribadah kepada Allah.
Jika ia lalai, maka Allah pun akan
menyesatkannya. Subhanallah Saudara pembaca, Allah
Maha Adil, Dia memberikan ujian yang
sebanding dengan pahala yang akan
didapatkannya. Memang ini adalah
sunnatullah, ini cara Allah untuk
memberikan rasa pengharapan dan takut hanya kepada-Nya. Berbicara mengenai kata perbuatan,
Allah akan memberikan ganjaran
pahala bagi orang yang beramal
shalih, sebaiknya Dia akan
memberikan hukuman bagi yang
berbuat kemunkaran. Sebagaimana orang tua yang memberikan hadiah
bagi anak-anaknya yang baik dan
berprestasi dan memberikan
hukuman bagi yang nakal. Hadiah ini memang akan Allah berikan
saat hari terakhir kita (kiamat), namun
jika kita tidak mengetahuinya,
mungkin kita akan diam dan
berpangku tangan karena tidak
mengetahui Hadiahnya itu. Naungan Allah pada hari kiamat, saat
tidak ada naungan lagi selain dari
Allah Yang Maha Rahmaan-Rahiim.
Itulah kado istimewa yang Allah
sediakan untuk kita, pemuda. Siapa
saja tujuh golongan itu?? 1. Hakim yang Adil Nah lho…, katanya pemuda, tapi yang
disebut malah hakim?? Saudara
pembaca yang budiman, di antara kita
mungkin sudah sering
mendengarkan kalimat ini. Setiap
orang adalah pemimpin atas dirinya, dan kelak akan dimintai
pertanggungjawabannya. Jadi, jangan
dulu memikirkan bahwa pemimpin itu
membawa banyak orang di
bawahnya, seperti presiden,
gubernur, dan lainnya. Namun ternyata setiap kita adalah pemimpin
bagi diri kita masing-masing. Jadilah
pemimpin yang adil, yang selalu
membawa diri ini kepada kebaikan.
Itulah pemimpin yang adil, membawa
yang dipimpinnya untuk selalu berbuat kebaikan, menghindarkan
dari hal-hal yang membawa
keburukan. Seperti beribadah yang
taat, menghadiri majelis-majelis ilmu,
berbuat baik kepada setiap orang
terutama kepada orang-orang terdekat-orang tua, keluarga,
sahabat-, dan lain sebagainya. Itulah
pemimpin yang adil. Dan pemuda
yang mengerti pasti bisa menjadi
pemimpin yang adil. 2. Pemuda yang taat ibadah hanya
kepada Allah swt. Saudaraku yang diberkahi Allah,
sungguh beruntung bagi orang-
orang yang senantiasa untuk taat
beribadah kepada Allah swt. Terutama
kita, sebagai pemuda. Sungguh Allah
akan memberikan banyak pahala kepada pemuda yang taat beribadah
kepada-Nya, dibanding orang tua
yang taat. Wajar saja, karena ujian
(godaan)-nya lebih banyak dan
dahsyat kepada pemuda. Seperti
jaman sekarang, banyak sekali pemuda yang terlalaikan oleh
teknologi, sinetron televisi, dan
lainnya. Saat ini, pagelaran piala dunia
di Afrika telah membuat pemuda lalai
untuk shalat Maghrib dan ‘Isya,
apalagi jadwalnya yang pukul 01.30 waktu Indonesia barat, sebagian telah
alai untuk menunaikan qiyamul lail.
Padahal waktu-waktu qiyamul lail
adalah kesempatan kita untuk
berkhalwat dengan Allah swt.
Waktunya Allah mendengarkan doa- doa kita lebih dekat, karena waktu itu,
Allah turun ke langit bumi-jarak
terdekat antara langit dan bumi-..
semoga kita terus berusaha untuk
meningkatkan ketaatan ibadah kita
kepada Allah swt. Terlebih, sebentar lagi kita akan memasuki bulan
penambangan pahala, bulan
Ramadhan 1431 H. semoga Allah
RIDHO menyampaikan kita
kepadanya. 3. Pemuda yang terpaut hatinya
kepada Masjid-masjid Saudaraku yang mudah-mudahan
selalu mendapat RIDHO Allah swt.
Lagi-lagi Allah memberikan hadiah
istimewanya itu untuk pemuda.
Sungguh Allah memberikan nikmat
yang banyak kepada para pemuda yang patut kita syukuri. Saudara
pembaca, Allah akan memberikan
Naungan-Nya di saat tidak ada lagi
naungan kecuali dari-Nya kepada
pemuda yang hatinya terpaut pada
masjid. Dimana pun ia berada, sedang apapun ia beraktivitas, namun saat
terdengar panggilan Allah swt.-
adzan-, maka ia akan segera
memenuhi panggilan tersebut. Tidak
hanya untuk menunaikan shalat
fardhu saja, namun juga untuk memakmurkan masjid-masjid Allah
dengan mendawamkan tilawah Al-
Qur’an, mengkaji hadits, kaji tafsir,
mengajarkan pelajaran bermanfaat-
terutama ilmu Islam- dan lain
sebagainya. Dalam haditsnya, tertulis masaajida, yang artinya masjid-masjid
(jamak), jadi kita tidak hanya saja
memakmurkan masjid yang ada di
sekitar rumah kita, namun terlebih kita
harus berusaha memakmurkan masjid
dimana pun kita berada. Baik sedang di perjalanan, atau sedang ada di luar
kota tempat kita tinggal. Saudara
pembaca, selamat memakmurkan
masjid. Selamat menikmati jamuan
Allah swt. 4. Pemuda yang bersedekah secara
bersembunyi-sembunyi Saudara pembaca, Rasulullah saw.
adalah teladan kita semua, beliau juga
adalah orang yang paling dermawan.
Terlebih di bulan Ramadhan, kebaikan
sedekahnya lebih cepat dibanding
angina yang berhembus. Kita juga sepatutnya dapat mendermakan
sedekah kepada yang
membutuhkannya. Dan sedekah yang
utama adalah sedekah secara
sembunyi-sembunyi sehingga
(ibaratnya) tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh
tangan kanannya. Ini
menggambarkan tentang makna
keikhlasan hati orang yang
bersedekah. Sesungguhnya tidak
ramai orang yang dapat menyembunyikan kebaikan yang
dilakukannya melainkan akan
terdapat juga perasaan riya’ dan ingin
menunjuk-nunjuk supaya
mendapatkan pujian atau sanjungan
dari orang ramai atau sekurang- kurangnya ada orang yang
mengetahui kebaikan yang
dilakukannya itu. Sesungguhnya,
sikap tersembunyi-sembunyi akan
menimbulkan keikhlasan dan
menjauhkan sifat riya’, insya Allah.. 5. Dua pemuda yang bertemu dan
berpisah karena Allah Weish, tunggu dulu…ini buka antara
laki-laki dan perempuan yang bukan
mahramnya, namun saudara se-iman.
Sesame ikhwan, atau sesama akhwat.
Inilah yang menjadi usaha bagi yang
sudah mempunyai kelompok rutin pekanan. Ia bertemu untuk
merekatkan ukhuwah, bersama-sama
berniat karena Allah untuk mencari
ilmu, saling mengingatkan dalam
kebaikan, ketaatan dan lainnya. Ia
berpisah karena Allah untuk menyebar kebaikan kepada orang
lain yang lebih banyak. Bersyukurlah,
wahai saudara pembaca yang sudah
mempunyai kelompok pertemuan.
Allah akan memberikan pahala yang
besar bagi orang-orang yang berkasih saying dan saling
mengingatkan kepada kebaikan dan
kesabaran. Betapa Allah memberikan
pahala kepada dua orang yang
bertemu dan berpisah karena-Nya,
apalagi lebih dari dua orang. Perbanyaklah saudara kita. 6. Pemuda yang menolak rayuan
wanita untuk berzina Saudaraku, sungguh Allah Maha Tahu,
ujian demi ujian yang kita lalui pastilah
Allah akan memberikan imbalan yang
setimpal jika kita dapat melalui ujian
tersebut dengan baik dan benar
menurut Allah swt. Dikisahkan seorang pedagang karpet pada jaman
Rasulullah, yang juga sahabat beliau.
Ia menjual karpetnya secara keliling.
Karena saking ramah dan baik dan
tampannya pedagang tersebut, maka
hampir setiap hari ia dapat menjual karpet-karpetnya. Suatu hari di suatu
daerah, karpet dagangannya belum
ada yang membeli. Beberapa saat
kemudian ada seorang gadis cantik
yang menghampirinya. Ia berpura-
pura akan membeli karpetnya jika pedagang ini ikut ke rumahnya. Maka,
ia pun mengikuti karena tidak tahu
niat jahat perempuan ini. Setelah
mereka tiba di rumah, sang
perempuan tersebut berbicara kepada
pemuda tampan itu untuk berzina dengannya. Secara spontan, lelaki itu
kaget dan menolak ajakannya.
Beberapa saat kemudian ia
mempunyai ide. Ia meminta izin ke
kamar mandi. Secara tiba-tiba, si
perempuan itu kaget melihat sang pemuda pedagang karpet itu sudah
terlumuri kotorannya sendiri. Ya, sang
pemuda melumuri badannya dengan
kotorannya sendiri dengan tujuan
supaya wanita tidak ingin berzina
dengannya. Karena baunya, maka wanita itu pun mengusir pemuda
penjual karpet itu. Sepanjang
perjalanan pulang banyak yang
mengganggapnya orang gila dan bau
terhadapnya. Sang Pemuda bergegas
mandi dan membersihkan dirinya dengan bersih. Saat sudah mandi dan
berkemas untuk melanjutkan
dagangnya, banyak sahabat lain dan
orang-orang di sekitarnya mencium
bau harum seperti parfum kasturi.
Bahkan dari jarak yang jauh. Setelah Rasulullah mengetahuinya, beliau dan
para sahabat menjulukinya sebagai
Sang “Al-Misk”, yang harum seperti
parfum surga. Dari peristiwa itu,
sampai meninggalnya-bahkan sampai
di surga, sahabat itu akan tetap harum kasturi.. (al-hadits). Itulah balasan dari
Allah swt. Kepada orang-orang yang
mampu menjaga diri dan kehormatan
hidupnya. 7. Pemuda yang mencucurkan air
mata saat shalat malam. Saudara pembaca, ada lagi satu
peristiwa yang cukup menggugah
kita, yang patut ditafakuri oleh semua.
Cerita ini pula yang menjadi sebab
turunnya (asbabul nuzul) Qur’an Surat
Ali Imran ayat 190-191. Pada suatu subuh, Bilal bin Ra’bah memanggil
Rasulullah saw. Karena pada Subuh
tersebut tidak seperti biasanya,
Rasulullah belum dating-datang untuk
menunaikan shalat subuh berjamaah.
Setelah Bilal menghampiri, ia mendapati Rasulullah sedang
menangis tersedu-sedu. Rasulullah
saw. Bercerita kepada Bilal bahwa ia
baru menerima wahyu dari Allah swt.
Melalui Malaikat Jibril. “Inna Fii
Kholqissamaawaatii wal ardh, wakhtilaa fillaili wan nahaari la
aayatilliuulil albaab”; Sesungguhnya di
dalam penciptaan langit dan bumi,
dan pergantian malam pada malam
terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah
bagi orang-orang yang berakal. Saat itu Bilal bertanya, bukankah engkau
sudah berakal Yaa Rasulullah?? Lalu
Rasulullah saw menjawab: “memang
Allah memberiku kelebihan dan akal
yang dapat menerjemahkan ayat ini,
tapi bagaimana dengan umatku??” lalu Bilal pun hanya terdiam dan ikut
menitikkan air matanya. Saudara pembaca yang mulia dan
saya banggakan, Allah menyediakan
waktu-waktu yang mustajabnya do’a,
saat itulah semestinya kita dapat
berkomunikasi langsung denganNya
melalui dzikir-dzikir dan do’a-do’a kita. Sungguh Allah akan
mengabulkan doa-doa itu. Saudara
pembaca, berdo’alah kepadaNya,
memohon apa yang kita minta. Salah
satu waktu mustajab itu adalah
dengan qiyamullail, karena waktu itu Allah akan turun ke bumi, menjadi
saksi bahwa hambaNya mendekatkan
diri kepadaNya di saat yang lain
sedang terlelap tidur. Ingatlah, ada dua tetesan yang haram
tersentuh neraka. Tetesan air mata
karena tangisan kepada Allah saat
shalat malam dan tetesan darah
syuhada yang berjihad di jalan Allah… Itulah saudara pembaca, tujuh hal
yang menjadikan kita mendapatkan
hadiah, kado special dari Allah swt.
Semoga kita dapat menjadi salah satu
golongan di atas, menjadi hamba
Allah yang mendapat naunganNya di saat tidak ada lagi naungan Allah
kepada siapa pun. Perbanyaklah
ketaatan (ibadah) kita kepada Allah. Saudara pembaca, berbaiksangkalah
kepada Allah swt.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment