“Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS at-Taubah /9: 105).
Nonton iklan bentar ya...!!!
Wednesday, 8 February 2012
Bahaya yang Mengintai Ketika Wanita Hamil Bayi Kembar
Kehamilan kembar terdengar menyenangkan,
tetapi hal ini terkait dengan risiko
komplikasi yang lebih tinggi pada
sang ibu. Ada beberapa risiko
komplikasi yang mengintai ibu hamil
bayi kembar. Selama kehamilan kembar, risiko
kematian perempuan selama
kelahiran anak sangat meningkat.
Bahkan, bayi akan lebih rentan
terhadap bahaya apa pun selama
kelahiran. Dalam kasus kehamilan kembar rahim
seorang perempuan membawa lebih
dari satu anak di dalamnya. Jadi
semakin besar jumlah bayi dalam
kandungan, bayi akan semakin kecil
dan berat badan rendah. Berikut komplikasi yang paling umum pada
ibu hamil kembar, seperti dilansir
onlymyhealth, Rabu (8/2/2012): 1. Persalinan prematur Kebanyakan bayi kembar akan lahir
prematur (lahir sebelum 37 minggu).
Bayi biasanya lahir dengan berat
badan rendah (kurang dari 2.500
gram) dan butuh bantuan bernapas,
makan, melawan infeksi dan tetap hangat. Kerentanan akan semakin meningkat
pada bayi yang lahir kurang dari 28
minggu. Banyak organ tubuh
mungkin tidak berkembang untuk
bertahan hidup di luar rahim ibu dan
mungkin terlalu muda untuk berfungsi dengan baik. 2. Hipertensi karena kehamilan Wanita dengan janin kembar lebih
mungkin mengalami tekanan darah
tinggi selama kehamilan. Hal ini dapat
meningkatkan kemungkinan
placental abruption (terlepasnya
plasenta dari rahim) 3. Anemia Anemia sangat umum terjadi pada ibu
dengan kehamilan kembar
dibandingkan dengan kehamilan
tunggal. 4. Lahir cacat Kehamilan kembar meningkatkan
risiko menghasilkan bayi dengan
kelainan bawaan termasuk cacat
tabung saraf, pencernaan dan
kelainan jantung. 5. Keguguran Keguguran pada trimester pertama
lebih menonjol pada wanita yang
memiliki kehamilan kembar. Hal ini
mungkin juga disertai pendarahan.
Risiko keguguran meningkat pada
trimester selanjutnya. 6. Sindrom transfusi twin-to-twin Sindrom transfusi twin-to-twin bisa
terjadi selama kehamilan kembar.
Dalam pembuluh darah tetap saling
terkoneksi dalam plasenta dan
mengalihkan darah dari satu janin ke
janin lainnya. Terjadi sekitar 15 persen dari kembar yang berbagi
plasenta. 7. Jumlah cairan ketuban abnormal Kelainan cairan ketuban lebih sering
terjadi pada kehamilan kembar,
terutama untuk kembar yang berbagi
plasenta. 8. Persalinan caesar Posisi janin abnormal dalam
kehamilan kembar meningkatkan
kemungkinan terjadinya kelahiran
caesar. 9. Perdarahan postpartum Daerah plasenta yang besar dan
rahim yang lebih buncit dapat
menyebabkan ibu berisiko untuk
pendarahan setelah persalinan
kehamilan kembar banyak. Untuk itu, dalam kasus kehamilan
kembar perawatan ekstra diperlukan.
Pemeriksaan USG harus dilakukan
untuk memantau perkembangan
janin. Kehamilan kembar yang rumit
dan jika tidak dirawat dengan benar, dapat menjadi sangat berbahaya bagi
ibu dan bayi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment