“Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS at-Taubah /9: 105).
Nonton iklan bentar ya...!!!
Monday, 27 February 2012
Karena Aku Begitu MerindukanSurga
Terkisah seorang sahabat yang
tengah menjenguk sahabat
wanitanya. Sang sahabat tengah
menderita penyakit parah sehingga
membuatnya terbaring sakit
bertahun- tahun. Tidak terhitung sudah, berapa banyak biaya dan
usaha yang telah dilakukannya
untuk berobat. Namun Allah belum
menghendaki kesembuhan atasnya. Disebuah kamar sempit itu, terjadilah
perbincangan yang sangat menarik.
Satu hal yang menjadi penasaran
sang sahabat, adalah ketika melihat
raut wajah sahabatnya yang sama
sekali tiada tampak kekhawatiran di wajah sahabatnya yang sedang sakit
itu. Dengan penuh kehati- hatian dia
bertanya, bagaimana bisa kau sangat
bersabar atas musibah yang
menimpamu kali ini? dan bukankah
ini sudah bertahun- tahun lamanya? Sang sahabat yang tengah terbaring
sakit itu tersenyum, dan menjawab... Aku pernah membaca sebuah kisah,
tentang seorang wanita di jaman
Rasulullah. Wanita yang sangat
sholihah, dan begitu merindukan
syurga. Ibnu Abbas pernah berkata
bahwa beliau ingin menunjukkan seorang wanita penghuni syurga
kepada Atha bin Abi Rabah. Wanita
itu bukanlah wanita cantik, atau dari
kalangan terhormat, melainkan
hanya seorang wanita hitam. Suatu hari wanita itu datang kepada
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Disana dia berkata, ‘Aku menderita
penyakit ayan dan auratku
tersingkap, di saat penyakitku
kambuh. Doakanlah untukku agar Allah Menyembuhkannya.’ Lalu Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
‘Jika engkau mau, engkau bersabar
dan bagimu surga, dan jika engkau
mau, aku akan mendoakanmu agar
Allah Menyembuhkanmu.’ Wanita itu menjawab, ‘Aku pilih bersabar.’ Lalu
dia melanjutkan perkataannya,
‘Tatkala penyakit ayan menimpaku,
auratku terbuka, doakanlah agar
auratku tidak tersingkap.’ Maka Nabi
pun mendoakannya.”. Sambil terbaring ditempat tidurnya,
wanita sahabatnya itu lalu
berkata"Lalu apakah menurutmu aku
juga tidak ingin mendapatkan surga
seperti wanita itu?" Dan Allahpun berfirman bahwa
“Sesungguhnya Allah bersama
orang-orang yang sabar, di dalam Al
quran surat Al baqarah, ayat 153.
Bagaimana pendapatmu jika kau
mendapati Allah telah bersedia menjadi teman sejatimu, yang berarti
itu adalah lebih baik dari pada kau
miliki langit dan bumi ini, dan atau
semua teman yang terbaik yang
pernah ada dan pernah kau miliki? Dengan tetap tersenyum, diapun
melanjutkan... Aku akan tetap bertahan dalam
kesabaranku, karena aku begitu
merindukan syurga. Apakah kau aku
tahu tentang betapa indahnya surga?
aku mendengar bahwa jika
seseorang telah melihatnya, maka dia akan dapat melupakan semua
kesengsaraannya di dunia. Dan ya,
siapa lagi yang lebih bisa aku percaya
dan aku pegang janjinya selain
tuhanku sendiri. Maka dari itu tak
apalah jika aku harus sakit di dunia ini, aku yakin ini hanya sebentar. Saat
aku nanti sembuh, maka pelajaran
atas sabar dan bersyukur insyaAllah
akan selalu melekat di hatiku. Tapi
jika Allah berkehendak bahwa
hidpku hanya sampai disini saja, maka paling tidak dengan yang aku
lakukan ini, bisa menjadi sedikit
harapanku untuk nanti aku
mendapatkan syurga, keindahan,
dan kesehatan yang abadi kelak, di
sana. InsyaAllah Sang sahabat seakan tidak percaya
dan hanya tertegun mendengarnya.
Ini bukanlah tentang cerita
pengantar tidur, ataupun dongeng
yang enak di dengar telinga. Namun,
ini adalah sebuah nasehat yang datang dari sebuah hati yang
kecintaannya begitu besar terhadap
Allah, dan kerinduan yang sangat
Atas Syurga. Dan Kedamaian kata-
kata itu bukan berasal dari orang
yang segar bugar, namun justru berasal dari manusia yang sedang
berkesusahan. Dalam hati sang
sahabat lalu berdoa, semoga Allah
juga menganugrahkan hati yang
begitu sabar dan pikiran positif yang
sangat kuat atas apapun takdir yang diberikan oleh Allah atasnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment