“Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS at-Taubah /9: 105).
Nonton iklan bentar ya...!!!
Tuesday, 28 February 2012
BAGAIMANA MUSLIMMENYIKAPI ORANG-ORANGYAHUDI DAN NASRANI
Aku berlindung kepada Allah dari
godaan setan yang terkutuk
Dengan menyebut nama Allah Yang
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang Orang-orang Yahudi dan
Nasrani tidak akan senang
kepada kamu hingga kamu
mengikuti agama mereka.
Katakanlah: “Sesungguhnya
petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar).” Dan
sesungguhnya jika kamu
mengikuti kemauan mereka
setelah pengetahuan datang
kepadamu, maka Allah tidak
lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. [QS. Al
Baqarah 120] Ingat: Al Qur’an berlaku sepanjang
masa. Artinya: selama-lamanya hal ini
bahwa yahudi dan nasrani tidak akan
senang dengan Islam dan selalu
berusaha menyesatkan / merusak
moral kaum muslimin akan terjadi terus. Ayat 120 surat Al Baqarah ini jelas
memperingatkan kaum muslimin
mengenai sikap dan kebencian
mereka yahudi dan nasrani terhadap
kaum muslimin / agama Islam. Ayat ini menunjuk yahudi dan nasrani secara umum / secara keseluruhan / as a whole. Dengan pengecualian mereka yang “baik-baik” yang tidak menyombongkan diri.
(dulu orang nasrani tidak selalu
kristen) Sesungguhnya kamu dapati
orang-orang yang paling
keras permusuhannya
terhadap orang-orang yang
beriman ialah orang-orang
Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya
kamu dapati yang paling
dekat persahabatannya
dengan orang-orang yang
beriman ialah orang-orang
yang berkata: “Sesungguhnya kami ini
orang Nasrani.” Yang
demikian itu disebabkan
karena di antara mereka itu
(orang-orang Nasrani)
terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga)
karena sesungguhnya
mereka tidak
menyombongkan diri. [QS. Al
Maa'idah 82] Siapapun yang tidak setuju dengan
ayat 120 Al Baqarah ini berarti
menolak kebenaran, memilah-milah
ayat-ayat Allah, menerima sebagian
dan menolak sebagian, seperti
perilaku para ahli kitab yang mencampur adukkan yang haq
dengan yang batil. Hai Ahli Kitab, mengapa
kamu mencampur adukkan
yang haq dengan yang
bathil , dan menyembunyikan
kebenaran , padahal kamu mengetahuinya? [QS.
Ali 'Imran 71] Yaitu: menutupi firman-firman Allah yang
termaktub dalam Taurat dan
Injil dengan perkataan-
perkataan yang dibuat-buat
mereka (ahli Kitab) sendiri. Maksudnya: kebenaran tentang
kenabian Muhammad s.a.w.
yang tersebut dalam Taurat
dan Injil. Katakanlah: “Hai Ahli Kitab,
mengapa kamu ingkari ayat-
ayat Allah, padahal Allah
Maha menyaksikan apa
yang kamu kerjakan?.” [QS.
Ali 'Imran 98] Atau seperti perilaku orang yahudi
dan nasrani yang menyombongkan
diri dan yang melanggar janji dan
yang suka mengubah ayat-ayat Allah (Tetapi) karena mereka
melanggar janjinya, Kami
kutuki mereka, dan Kami
jadikan hati mereka keras
membatu. Mereka suka
merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya , dan mereka (sengaja)
melupakan sebagian dari
apa yang mereka telah
diperingatkan dengannya,
dan kamu (Muhammad)
senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka
kecuali sedikit diantara
mereka (yang tidak
berkhianat), maka
maafkanlah mereka dan
biarkan mereka, sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang
yang berbuat baik. [Al
Maa'idah 13] Maksudnya: merobah arti kata-kata, tempat atau
menambah dan
mengurangi. Kita harus waspada dan siap
menentang kesesatan yahudi dan
nasrani, yaitu dengan teguh pada
pendirian: “petunjuk Allah itulah
petunjuk yang benar”. Tidak
mengikuti kemauan yahudi dan nasrani yang jelas selalu mengajak
pada kesesatan. PENTING: yahudi dan nasrani mengajak mengikuti agama mereka terjadi dalam beberapa derajat yang pada esensinya sama. Sering kita dengar para penceramah / da’i memberitahu kita bahwa “mengikuti agama mereka” dalam ayat ini berarti juga mengikuti jalan hidup mereka / gaya hidup mereka / aturan-aturan hidup mereka / budaya mereka. Jika KTP seorang muslim tidak
berubah menjadi yahudi atau nasrani,
mereka yahudi dan nasrani sudah
sangat senang jika kaum muslimin
setuju dan menjadi sama budayanya
dengan mereka, menjadi berpendapat sama dengan mereka, menjadi
menghalalkan yang haram dan
mengharamkan yang halal. Mereka
yahudi dan nasrani akan seperti
syetan mentertawakan seorang ber-
KTP Islam tapi setuju jika manusia tidak harus menutup aurat. Contoh yang lain yang termasuk
agama mereka yahudi dan nasrani:
seorang ber-KTP Islam memakan
apapun yang haram atau tidak
membenci kegiatan tersebut, berjoget
ria menampakkan aurat, minum minuman keras atau tidak membenci
kegiatan tersebut, mengumbar aurat
di sinetron atau film atau tidak
membenci adanya hal itu, setuju
dengan pornografi, tidak
melaksanakan shalat, menjual minuman keras, cinta dunia gila harta,
sombong, menggosip atau ghibah
atau tidak membenci terjadinya hal itu,
pacaran atau mendekati zina atau
tidak membenci hal itu, dll
kemungkaran kesesatan. Jika hal-hal itu dilakukan, maka setan
bangsa jin dan manusia yang banyak
jumlahnya akan tertawa lebar senang
mendapat teman lebih banyak untuk
menghuni neraka. Contoh lainnya lagi mengharamkan yang halal: tidak setuju berpoligaminya orang yang telah memenuhi syarat-syarat berpoligami, tidak setuju pernikahan dini, tidak setuju syariat Islam. Banyak sekali bukti yang telah terjadi
mengenai kebenaran ayat 120 surat
Al Baqarah ini. Usaha kristenisasi,
penghancuran moral masyarakat
mayoritas Islam melalui berbagai
media massa maupun kegiatan ekonomi / bisnis, perusakan akidah
dengan membiayai organisasi
munafik sesat, silakan cari sendiri
bukti lain yang banyak. Kita harus mewaspadai republika
edisi ahad 25 januari 2009 dan juga
edisi-edisi lainnya semuanya. Ayat 120 surat Al Baqarah BUKAN berarti umat Islam boleh tidak
mengakui eksistensi umat yahudi dan
nasrani dan yang lainnya seperti yang
dilakukan israel atas bangsa Palestina.
Umat Islam harus mempertahankan
diri dari tipu daya musuh sesuai dengan syariat, juga untuk
memelihara diri dan keluarga dari
siksa neraka. Islam mengharuskan
muslimin muslimat mengikuti syariat
yang mengharamkan berlaku dzolim
terhadap siapapun. Ayat 120 surat Al Baqarah TIDAK BISA
DITUDUH sebagai pemicu kerusuhan /
kedzoliman sehingga harus diberi
tafsir yang sama sekali lain untuk
menghindari kerusakan / bencana
yang dikhawatirkan. Dilarang menyembunyikan kebenaran (QS. Ali
‘Imran 71). Ayat 120 Al Baqarah ini
SAMA SEKALI TIDAK menjadikan orang
boleh berlaku dzolim. Jangan asal percaya pada omongan orang meskipun bergelar doktor dari universitas al azhar mesir yang juga ketua ini ketua itu yang membolehkan ucapan selamat natal,
yang cenderung pluralis, yang
menolak ayat 120 surat Al Baqarah
yang artinya telah jelas dan
mengatakan bahwa ayat ini: orang
menyalah artikan sbb. yahudi dan nasrani ingin mengubah orang Islam
jadi menganut agama mereka dan
menyatakan bahwa hal itu tidak benar
karena yahudi bukan agama dakwah,
yahudi itu eksklusif, maka dia
berkesimpulan kalau ayat itu tidak dapat diartikan apa adanya karena
tidak sesuai kenyataan dan dia
membuat / setuju dengan tafsirnya
sendiri yang sama sekali berbeda
dengan maksud ayat itu karena dia
merasa berhak membuat tafsir seenaknya sendiri tanpa
memperhatikan ayat-ayat Al Qur’an
yang lain dan bukti-bukti nyata. Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu
mengambil orang-orang
Yahudi dan Nasrani menjadi
pemimpin-pemimpin(mu);
sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian
yang lain. Barangsiapa
diantara kamu mengambil
mereka menjadi pemimpin,
maka sesungguhnya orang
itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya
Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-
orang yang zalim. [Al
Maa'idah 51] Maka kamu akan melihat
orang-orang yang ada
penyakit dalam hatinya
(orang-orang munafik)
bersegera mendekati
mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata:
“Kami takut akan mendapat
bencana.” Mudah-mudahan
Allah akan mendatangkan
kemenangan (kepada
Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya.
Maka karena itu, mereka
menjadi menyesal terhadap
apa yang mereka
rahasiakan dalam diri
mereka. [Al Maa'idah 52] Dan orang-orang yang
beriman akan mengatakan:
“Inikah orang-orang yang
bersumpah sungguh-
sungguh dengan nama
Allah, bahwasanya mereka benar-benar beserta kamu?”
Rusak binasalah segala amal
mereka, lalu mereka menjadi
orang-orang yang merugi.
[Al Maa'idah 53]
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
sebahagian besar dari
orang-orang alim Yahudi
dan rahib-rahib Nasrani
benar-benar memakan harta
orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-
halangi (manusia) dari jalan
Allah. Dan orang-orang
yang menyimpan emas dan
perak dan tidak
menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah
kepada mereka, (bahwa
mereka akan mendapat)
siksa yang pedih, [At Taubah
34]
Dan diantara orang-orang yang mengatakan:
“Sesungguhnya kami ini
orang-orang Nasrani”, ada
yang telah kami ambil
perjanjian mereka, tetapi
mereka (sengaja) melupakan sebagian dari
apa yang mereka telah
diberi peringatan
dengannya; maka Kami
timbulkan di antara mereka
permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat. Dan
kelak Allah akan
memberitakan kepada
mereka apa yang mereka
kerjakan. [Al Maa'idah 14] Note: Orang salah mengartikan ayat
120 Al Baqarah? Orang tidak
mengartikan ayat ini. Orang tidak
melakukan apapun terhadap ayat ini.
Orang hanya MEMBACA ayat ini. It
Means What It Says! TIDAK MUNGKIN ayat ini salah. Tidak mungkin bunyi
ayat ini salah. Tidak mungkin makna
tersurat ayat ini salah. Orang kristen adalah orang kafir
(dulu orang nasrani tidak selalu
berarti kristen) Sesungguhnya telah kafirlah
orang-orang yang berkata:
“Sesungguhnya Allah itu
ialah Al Masih putera
Maryam.” Katakanlah: “Maka
siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi
kehendak Allah, jika Dia
hendak membinasakan Al
Masih putera Maryam itu
beserta ibunya dan seluruh
orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?.”
Kepunyaan Allahlah
kerajaan langit dan bumi
dan apa yang ada diantara
keduanya; Dia menciptakan
apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu. [Al Maa'idah
17] segala ayat yang berkenaan
dengan orang kafir berlaku juga
bagi orang kristen Orang-orang yang kafir dan
menghalangi (manusia) dari
jalan Allah, Allah
menyesatkan perbuatan-
perbuatan mereka . [Muhammad 1] Maksudnya: Semua amal perbuatan mereka
tidak mendapat bimbingan
dari Allah, tidak dihargai dan
tidak mendapat pahala. Dan teman-teman mereka
(orang-orang kafir dan
fasik) membantu syaitan-
syaitan dalam menyesatkan
dan mereka tidak henti-
hentinya (menyesatkan). [Al A'raaf 202] Maka disebabkan kezaliman
orang-orang Yahudi, kami
haramkan atas (memakan
makanan) yang baik-baik
(yang dahulunya)
dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak
menghalangi (manusia) dari
jalan Allah, [An Nisaa' 160] Dan mereka berkata:
“Hendaklah kamu menjadi
penganut agama Yahudi
atau Nasrani, niscaya kamu
mendapat petunjuk.”
Katakanlah : “Tidak, melainkan (kami mengikuti)
agama Ibrahim yang lurus.
Dan bukanlah dia (Ibrahim)
dari golongan orang
musyrik.” [Al Baqarah 135] Orang-orang yang kafir dan
menghalangi (manusia) dari
jalan Allah, Kami tambahkan
kepada mereka siksaan di
atas siksaan disebabkan
mereka selalu berbuat kerusakan. [An Nahl 88] Jadilah engkau pema’af dan
suruhlah orang
mengerjakan yang ma’ruf,
serta berpalinglah dari pada
orang-orang yang bodoh.
[Al A'raaf 199]. ************************* ahli dzimmah = kafir dzimmi = kafir
warga negara Islam Ibnu Hazm mengatakan, “Di antara
kewajiban menjaga ahli dzimmah kita
adalah, jika para agresor menyerang
negara kita dan mereka mengarahkan
serangan pada tetangga-tetangga
kita, maka hendaknya kita rela mati membela mereka. Dan setiap
pengabaian dalam hal itu, termasuk
penyia-nyiaan hak-hak ahlu
dzimmah.” Al-Qarafiy berkata, “Sesungguhnya di
antara kewajiban tiap Muslim terhadap
kafir dzimmi adalah berbuat lembut
kepada kaum lemah mereka,
menutup kebutuhan kefakiran
mereka, memberi makan orang yang kelaparan dari kalangan mereka,
memberi pakaian kepada mereka
yang telanjang, mengajak mereka
bicara dengan kata-kata yang lembut,
menanggung penderitaan tetangga
dari mereka semampunya, bersikap lembut pada mereka bukan dengan
cara menakuti, bukan pula dengan
cara penghormatan yang berlebihan.
Ikhlas memberi nasihat kepada
mereka dalam semua urusannya,
melawan orang yang hendak menyerang dan mengganggu
mereka, menjaga harta, keluarga,
kehormatan, dan seluruh hak serta
kepentingan mereka. Setiap Muslim
bergaul dengan mereka sebaik mungkin dengan
akhlak mulia yang dapat dia lakukan.” Semua ini menjadikan kaum Nasrani
secara alami bahu-membahu dengan
kaum Muslim untuk mempertahankan
negara. Keterkejutan Barat semakin besar
ketika melihat target kedua juga tidak
mewujudkan angan-angan mereka.
Barat telah menguasai wilayah Syam
dan menyerang kaum Muslim dengan
sangat keji, dan memperlakukan mereka dengan
sangat mengerikan. Penduduk Syam
yang Kristen juga diusir bersama-
sama kaum Muslim dari rumah-rumah
mereka. Karena itu, mereka berjalan
seiring bersama kaum Muslim di semua medan peperangan. Hal ini
masih terus berlangsung hingga
sekarang, sebagaimana yang terjadi di
Palestina. Barat menduga bahwa masalah kedua
ini masih berjalan baik dan berpihak
pada mereka. Barat juga menduga
bahwa sudah tidak ada penopang
yang menyangga kaum Muslim.
Sayangnya, kaum Muslim masih tetap tuli atas peristiwa yang menimpa
pengusiran mereka dari negeri
mereka, meski mereka sudah
menetap di sana selama kurang lebih
dua abad. Di Syam mereka sempat
mendirikan keemiran. Kaum Muslim pada akhirnya mampu mengalahkan
kaum Salib dan mengusir mereka. Barat mengkaji rahasia semua
persoalan ini dan akhirnya
menemukannya di dalam Islam. Barat
melihat bahwa akidah Islam mampu
menumbuhkan kekuatan yang sangat
besar dalam diri kaum Muslim. Hukum- hukumnya yang berkaitan dengan
warga non Muslim menjamin hak-hak
mereka. Hukum-hukum ini akhirnya
mampu menjalin kerjasama yang kuat
di antara warga negara Islam. Karena
itu, kafir penjajah berpikir keras untuk menemukan jalan atau cara
menghancurkan dunia Islam. Akhirnya, mereka menemukannya
bahwa cara yang terbaik adalah
melalui perang pemikiran. Perang ini
dijalankan melalui program misionaris.
Langkah awalnya menarik para
pemeluk Kristen agar bekerjasama dengan Barat.
Berikutnya mengobarkan keraguan
kaum Muslim terhadap agama mereka,
serta menggoncangkan akidah
mereka. Dengan demikian, mereka
menemukan jalan untuk memecah belah antara warga Muslim dan non
Muslim di tengah-tengah rakyat
Negara.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment