“Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS at-Taubah /9: 105).
Nonton iklan bentar ya...!!!
Thursday, 9 February 2012
"..Mencintai adalah Keputusan..."
“Sebab cinta adalah kata lain dari memberi … sebab
memberi adalah pekerjaan… sebab
pekerjaan cinta dalam siklus
memperhatikan, menumbuhkan,
merawat dan melindungi itu berat…
sebab pekerjaan itu harus ditunaikan dalam waktu lama… sebab pekerjaan
dalam waktu lama hanya mungkin
dilakukan oleh mereka yang memiliki
kepribadian yang kuat dan tangguh…
maka setiap orang hendaklah berhati-
hati saat mengatakan, “Aku mencintaimu.” Kepada siapa pun!” Sebuah rangkaian kata dari Anis Matta
ini sungguh sangat menyentak dan
seakan ada sesuatu yang sedang
berperang di dalam Hati ini. Memang benar bahwa ‘Mencintai itu
sebuah Keputusan’. Sebab itu adalah
keputusan besar. Ada taruhan
kepribadian di situ, “Aku
mencintaimu,” adalah ungkapan lain
dari, “Aku akan memberimu sesuatu“ dan ini juga ungkapan lain dari “Aku
akan memperhatikan dirimu dan
semua situasimu untuk mengetahui
apa yang kamu butuhkan untuk
tumbuh menjadi lebih baik dan
bahagia… aku akan memfasilitasi dirimu agar bisa tumbuh semaksimal
mungkin… aku akan selalu ada
untukmu… aku akan melindungi
dirimu dari segala sesuatu yang dapat
merusak dirimu… aku akan selalu
membuatmu tersenyum indah… aku akan … aku akan… aku akan… dan
aku akan…“ Jiwa dan raga ini
sepenuhnya akan melakukan yang
terbaik untuk dirimu dan kelak akan
berjuang demi mendapatkan cinta
dari Yang Memberi cinta kepada kita. Keputusan untuk mencintai
seseorang, taruhannya adalah
kepercayaan orang yang kita cintai
terhadap integritas kepribadian kita.
Sekali kamu mengatakan “Aku
mencintaimu!” kamu harus membuktikan ucapanmu itu. Itu
adalah sebuah ungkapan jiwa bukan
saja tentang rasa suka dan
ketertarikan, tapi terutama tentang
kemampuan kesiapan untuk memberi
dan kesiapan untuk berkorban dan kesiapan untuk melakukan pekerjaan
cinta: Memperhatikan, Merawat dan
Melindungi. Segala sesuatu tentang cinta pasti
akan berujung pada pengorbanan
apa yang akan kita berikan
kepadanya. Namun terkadang ketika
kita mencintai seseorang, lalu kita
menggantungkan harapan kebahagiaan hidup dengan hidup
bersamanya. Maka ketika dia menolak
untuk hidup bersama, itu lantas
menjadi sumber kesengsaraan. Kita
menderita bukan karena kita
mencintai. Tapi karena kita menggantungkan sumber
kebahagiaan kita pada kenyataan
bahwa orang lain tidak mencintai kita. Mencintai adalah anugerah yang
sungguh luar biasa. Kita tidak dapat
hidup tanpa cinta. Matahari memberi
sinar ke Bumi, itu adalah bukti nyata
tentang cinta yang abadi. Jika Bumi
kedinginan maka Matahari akan selalu memberi kehangatan di seluruh
bagian-bagian Bumi, jika Bumi
kekurangan air maka Matahari akan
memberikan cahaya yang lebih
untuknya supaya sekumpulan tetesan
air–air dapat turun dari langit. Sebab itu adalah keputusan Matahari untuk
mencintai Bumi, maka dia akan selalu
melakukan pekerjaan–pekerjaan cinta
dengan sepenuh hati. Aura kehidupan yang dihiasi cinta
akan seindah Bunga Lili yang
menggambarkan tentang lambang
Cinta Sejati. Cinta Sejati hanya dimiliki
oleh orang yang memiliki kepribadian
yang kuat dan tangguh. Hanya Allah saja yang tahu apa kita memang
pantas memiliki cinta sejati itu. Cinta
sejati itu hanya pantas kita tujukan
kepada Allah. Dan tak ada seorang
makhluk apapun yang dapat
menggantikan-Nya untuk mendapatkan cinta sejati kita. Memang benar. Semua yang berkaitan
tentang cinta adalah rahasia… tapi tak
ada keraguan dari kata “Cinta”,
bahkan Adam AS tak pernah ragu
meminta kepada Allah untuk
menciptakan Hawa untuk menemani hidupnya. Itulah cinta. Cinta adalah hal
yang pasti, walau susah untuk
didefinisikan. Tapi setiap orang di
dunia ini pasti memiliki cinta. Sebab itu
adalah fitrah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment