Nonton iklan bentar ya...!!!

Monday 14 March 2011

Hubungan Intim Tiap Hari,Berdosakah?

1 Apakah melakukan hubungan hampir setiap hari
berdosa
2 berhubungan yang proposanal yang sesuai
dengan Al-qur'an & As sunnah seperti apa?
3 Kalau setelah melakukan hubungan hati iniada
perasaan mentesal & gelisah kenapa
4 Isteri saya dalam kondisi hamil 7 bulan apakah
masih layak melakukan hubungan intilm
Jazakalah atas jawabannya
Mr A
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabaraktatuh,
Secara hukum syariah, tidak ada larangan bagi
suami untuk melakukan hubungan seksual
dengan isteri sahnya, kecuali saat haidh dan nifas.
Bahkan bila isteri mengalami istihadhah yang
bukan haidh dan nifas, hukumnya tetap boleh
dilakukan.
Sedangkan bila isteri dalam keadaan hamil, yang
harus dijaga adalah jangan sampai mengganggu
anak dalam kandungan. Hukumnya tetap halal
100%.
Kita tidak mendapati di dalam Quran dan sunnah,
adanya larangan untuk melakukannya tiap hari,
bahkan juga tidak terlarang ketika melakukannya
beberapa kali dalam sehari. Secara umum,
hukumnya boleh, bahkan sunnah yang
mendapatkan pahala.
Mendapat pahala?
Benar, dapat pahala. Pertanyana ini juga pernah
dilontarkan shahabat nabi yang keheranan, masak
sih kita berenak-enak dengan isteri, bisa dapat
pahala?
Perhatikan hadits berikut ini:
ﻭﻟﻚ ﻓﻲ ﺟﻤﺎﻉ ﺯﻭﺟﺘﻚ ﺃﺟﺮ. ﻗﺎﻟﻮﺍ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ:
ﺃﻳﺄﺗﻲ ﺃﺣﺪﻧﺎ ﺷﻬﻮﺗﻪ ﻭﻳﻜﻮﻥ ﻟﻪ ﻓﻴﻬﺎ ﺃﺟﺮ ؟ ﻗﺎﻝ:
ﺃﺭﺃﻳﺘﻢ ﻟﻮ ﻭﺿﻌﻬﺎ ﻓﻲ ﺣﺮﺍﻡ ﺃﻛﺎﻥ ﻋﻠﻴﻪ ﻓﻴﻬﺎ
ﻭﺯﺭ! ﻓﻜﺬﻟﻚ ﺇﺫﺍ ﻭﺿﻌﻬﺎ ﻓﻲ ﺣﻼﻝ ﻛﺎﻥ ﻟﻪ ﺃﺟﺮ
Rasulullah SAW bersabda, ..." Kamu mendapat
pahala bila menyetubuhi isterimu." Para shahabat
bertanya, "Seseorang menunaikan syahwatnya,
lalu dapat pahala?" Beliau SAW menjawab,
"Tidakkah kamu tahu bila seseorang
melakukannya pada yang haram, bukankah dia
dapat dosa? Maka kalau dia melakukannya pada
yang halal, dia dapat pahala". (HR Muslim)
Maka perasaan bersalah sehabis berhubungan
dengan isteri adalah perasaan yang tidak sesuai
dengan jalan sunnah. Sebab melakukannya
merupakan perintah Allah dan rasul-Nya. Yang
melakukannya mendapat pahala.
Jangan biarkan syetan bermain dalam benak
anda, denganmembisiki doktrin yang keliru serta
bertentangan dengan sabda Rasulullah SAW.
Rasa sesal dan gelisah setelah melakukan sunnah
nabi SAW berarti datang dari syetan. Sedangkan
syetan adalah musuh yang terbesar buat
manusia. Tutup telinga anda dari syetan dan
dengarlah Quran dan sunnah.
Tentang proporsi yang anda tanyakan, Quran
dan sunnah tidak memberikan batas maksimal
dan minimal. Yang penting lakukan sesuai dengan
kebutuhan anda berdua. Siapa yang butuh,
berhak memintanya kepada pasangannya,
bahkan meski pasangannya itu sedang tidak
butuh. Tetap saja pasangannya wajib
melayaninya, baik dalam posisi sebagai suami
maupun sebagai isteri.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum
warahmatullahi wabaraktatuh,

No comments: