Nonton iklan bentar ya...!!!

Tuesday 8 March 2011

jilbab lebih menjaga dirimu ...

Segala puji bagi Allah, Rabb
semesta alam. Shalawat dan
salam kepada Nabi kita
Muhammad, keluarga dan
sahabatnya.
Jilbab, apa sih manfaatnya?
Banyak wanita yang menanya-
nanyakan hal ini karena ia belum
mendapat hidayah untuk
mengenakannya. Berikut ada
sebuah ayat dalam Kitabullah
yang disebut dengan "Ayat Hijab".
Ayat ini sangat bagus sekali untuk
direnungkan. Moga kita bisa
mendapatkan pelajaran dari ayat
tersebut dari para ulama tafsir.
Semoga dengan ini Allah
membuka hati para wanita yang
memang belum mengenakannya
dengan sempurna.
Allah Ta ’ala berfirman,
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﻗُﻞْ ﻟِﺄَﺯْﻭَﺍﺟِﻚَ ﻭَﺑَﻨَﺎﺗِﻚَ ﻭَﻧِﺴَﺎﺀِ
ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻳُﺪْﻧِﻴﻦَ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻦَّ ﻣِﻦْ ﺟَﻠَﺎﺑِﻴﺒِﻬِﻦَّ
ﺫَﻟِﻚَ ﺃَﺩْﻧَﻰ ﺃَﻥْ ﻳُﻌْﺮَﻓْﻦَ ﻓَﻠَﺎ ﻳُﺆْﺫَﻳْﻦَ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪُ
ﻏَﻔُﻮﺭًﺍ
“ Hai Nabi, katakanlah kepada
isteri-isterimu, anak-anak
perempuanmu dan isteri-isteri
orang mukmin: "Hendaklah
mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka". Yang
demikian itu supaya mereka lebih
mudah untuk dikenal, karena itu
mereka tidak di ganggu. Dan Allah
adalah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. ” (QS. Al Ahzab:
59)
Apa Itu Jilbab?
Ibnu Katsir rahimahullah
menerangkan bahwa jilbab adalah
pakaian atas (rida ’)[1] yang
menutupi khimar. Demikian yang
dikatakan oleh Ibnu Mas ’ud,
‘Ubaidah, Al Hasan Al Bashri, Sa’id
bin Jubair, Ibrahim An Nakho’i, dan
‘Atho’ Al Khurosaani. Untuk saat ini,
jilbab itu semisal izar (pakaian
bawah). Al Jauhari berkata bahwa
jilbab adalah “mulhafah” (kain
penutup).[2]
Asy Syaukani rahimahullah
berkata bahwa jilbab adalah
pakaian yang ukurannya lebih
besar dari khimar.[3] Ada ulama
yang katakan bahwa jilbab adalah
pakaian yang menutupi seluruh
badan wanita. Dalam hadits shahih
dari ‘Ummu ‘Athiyah, ia berkata,
“Wahai Rasulullah, salah seorang di
antara kami tidak memiliki jilbab.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
lantas bersabda,
ﻟِﺘُﻠْﺒِﺴْﻬَﺎ ﺃُﺧْﺘُﻬَﺎ ﻣِﻦْ ﺟِﻠْﺒَﺎﺑِﻬَﺎ
“ Hendaklah saudaranya
mengenakan jilbab untuknya.”[4]
Al Wahidi mengatakan bahwa
pakar tafsir mengatakan, “Yaitu
hendaklah ia menutupi wajah dan
kepalanya kecuali satu mata
saja. ”[5]
Ibnul Jauzi rahimahullah dalam
Zaadul Masiir memberi keterangan
mengenai jilbab. Beliau nukil
perkataan Ibnu Qutaibah, di mana
ia memberikan penjelasan,
“ Hendaklah wanita itu
mengenakan rida’nya (pakaian
atasnya).” Ulama lainnya berkata,
“Hendaklah para wanita menutup
kepala dan wajah mereka, supaya
orang-orang tahu bahwa ia adalah
wanita merdeka (bukan
budak). ”[6]
Syaikh As Sa’di rahimahullah
menerangkan bahwa jilbab adalah
mulhafah (kain penutup atas),
khimar, rida ’ (kain penutup badan
atas) atau selainnya yang
dikenakan di atas pakaian.
Hendaklah jilbab tersebut
menutupi diri wanita itu, menutupi
wajah dan dadanya.[7]
Kesimpulan mengenai maksud
jilbab dan khimar, silakan lihat
gambar www.muslimah.or.id [8]
berikut ini.
Mengenakan Jilbab, Ciri-Ciri Wanita
Merdeka
Dalam ayat yang kita kaji saat ini,
Allah Ta ’ala memerintahkan
kepada Rasul-Nya shallallahu
‘ alaihi wa sallam agar
memerintahkan para wanita
mukminat —khususnya para istri
dan anak perempuan Nabi karena
kemuliaan mereka —yaitu supaya
mereka mengulurkan jilbabnya.
Tujuannya adalah untuk
membedakan antara para wanita
jahiliyah dan para budak wanita.
[9]
As Sudi rahimahullah mengatakan,
“Dahulu orang-orang fasik di
Madinah biasa keluar di waktu
malam ketika malam begitu gelap
di jalan-jalan Madinah. Mereka
ingin menghadang para wanita.
Dahulu orang-orang miskin dari
penduduk Madinah mengalami
kesusahan. Jika malam tiba para
wanita (yang susah tadi) keluar ke
jalan-jalan untuk memenuhi hajat
mereka. Para orang fasik sangat
ingin menggoda para wanita tadi.
Ketika mereka melihat para
wanita yang mengenakan jilbab,
mereka katakan, “Ini adalah
wanita merdeka. Jangan sampai
menggagunya. ” Namun ketika
mereka melihat para wanita yang
tidak berjilbab, mereka katakan,
“ Ini adalah budak wanita. Mari kita
menghadangnya.”
Mujahid rahimahullah berkata,
“ Hendaklah para wanita
mengenakan jilbab supaya
diketahui manakah yang
termasuk wanita merdeka. Jika
ada wanita yang berjilbab, orang-
orang yang fasik ketika bertemu
dengannya tidak akan
menyakitinya.”[10]
Penjelasan para ulama di atas
menerangkan firman Allah
mengenai manfaat jilbab,
ﺫَﻟِﻚَ ﺃَﺩْﻧَﻰ ﺃَﻥْ ﻳُﻌْﺮَﻓْﻦَ
“ Yang demikian itu supaya
mereka lebih mudah untuk
dikenal. ” (QS. Al Ahzab: 59)
Asy Syaukani rahimahullah
menerangkan, “Ayat (yang
artinya), ” Yang demikian itu
supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal ”, bukanlah yang
dimaksud supaya salah satu di
antara mereka dikenal, yaitu siapa
wanita itu. Namun yang
dimaksudkan adalah supaya
mereka dikenal, manakah yang
sudah merdeka, manakah yang
masih budak. Karena jika mereka
mengenakan jilbab, itu berarti
mereka mengenakan pakaian
orang merdeka. ”[11]
Inilah yang membedakan
manakah budak dan wanita
merdeka dahulu. Hal ini
menunjukkan bahwa wanita yang
tidak berjilbab berarti masih
menginginkan status dirinya
sebagai budak. Hanya Allah yang
beri taufik.
Mengenakan Jilbab Lebih Menjaga
Diri
Mengenai ayat,
ﺫَﻟِﻚَ ﺃَﺩْﻧَﻰ ﺃَﻥْ ﻳُﻌْﺮَﻓْﻦَ ﻓَﻠَﺎ ﻳُﺆْﺫَﻳْﻦَ
“ Yang demikian itu supaya
mereka lebih mudah untuk
dikenal, karena itu mereka tidak di
ganggu. ” (QS. Al Ahzab: 59)
Syaikh As Sa’di rahimahullah
berkata, “Ayat di atas
menunjukkan, orang yang tidak
mengenakan jilbab akan lebih
mudah digoda. Karena jika
seorang wanita tidak berjilbab,
maka orang-orang akan mengira
bahwa ia bukanlah wanita ‘afifaat
(wanita yang benar-benar
menjaga diri atau
kehormatannya). Akhirnya orang
yang punya penyakit dalam
hatinya muncul hal yang bukan-
bukan, lantas mereka pun
menyakitinya dan
menganggapnya rendah seperti
anggapan mereka itu budak.
Akhirnya orang-orang yang ingin
berlaku jelek
merendahkannya. ”[12]
Allah Maha Pengampun
Di akhir ayat, Allah Ta ’ala katakan,
ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻏَﻔُﻮﺭًﺍ
“ Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha
Penyayang. ” (QS. Al Ahzab: 59).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
"Allah Maha Pengampun dan
Penyayang terhadap apa yang
telah lalu di masa-masa jahiliyah,
di mana ketika itu mereka (para
wanita) tidak memiliki ilmu akan
hal ini."[13]
Artinya, bagi wanita yang belum
mengenakan jilbab, Allah masih
membuka pintu taubat selama
nyawa masih dikandung badan,
selama malaikat maut belum
datang di hadapannya.
Jangan Lupa untuk Dakwahi
Keluarga
Dakwahi keluarga untuk berjilbab
dan menutup aurat, itu yang
seharusnya jadi skala prioritas.
Lihatlah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam saja diperintahkan untuk
memulainya dari istri dan anak-
anak perempuannya sebelum
wanita mukminat lainnya
sebagaimana perintah di awal
ayat.
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﻗُﻞْ ﻟِﺄَﺯْﻭَﺍﺟِﻚَ ﻭَﺑَﻨَﺎﺗِﻚَ ﻭَﻧِﺴَﺎﺀِ
ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ
“ Hai Nabi, katakanlah kepada
isteri-isterimu, anak-anak
perempuanmu dan isteri-isteri
orang mukmin ”
Hal ini sebagaimana firman Allah
Ta ’ala,
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻗُﻮﺍ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻫْﻠِﻴﻜُﻢْ
ﻧَﺎﺭًﺍ
“ Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka. ” (QS. At Tahrim: 6)
Ya Allah, bukakanlah hati keluarga
dan kerabat kami yang belum
berjilbab untuk segera berjilbab
dengan sempurna.
Segala puji bagi Allah yang dengan
nikmat-Nya segala kebaikan
menjadi sempurna.

No comments: