Nonton iklan bentar ya...!!!

Sunday 26 June 2011

cerita buku polos

Lembaran kertas putih merasa tak
nyaman ketika baru saja keluar dari
pabrik. Ia merasa bingung dengan
kenyataan dirinya. Tidak ada garis,
tulisan, atau warna apa pun kecuali
putih. Tapi, wujudnya berbentuk buku seperti yang lain. “Kok aku beda ?” tanya si buku polos ke lembaran buku tulis yang lain.
“Beda?” sergah salah satu buku tulis bergaris. “Iya. Coba perhatikan, kamu tercetak dengan garis-garis teratur.
Ada yang kotak-kotak. Yang lainnya
lagi bahkan ada yang tertulis dengan
huruf berwarna disertai kartun lucu,” ucap buku polos bersemangat.
“Sementara aku? Boro-boro kartun lucu, satu garis pun tak ada yang
hinggap!” tambah si buku polos menggugat. “Jadi, kamu tak terima?” tanya buku bergaris teratur, lembut. “Tentu saja! Ini tidak adil!” sergah si buku polos begitu spontan. Semua terdiam. Semua jenis buku tulis
mulai ambil jarak dengan buku polos.
Mereka khawatir kalau ketidakpuasan
bukan sekadar gugatan, tapi berubah
jadi tindakan. Hingga... Seorang anak manusia mengambil
buku polos dengan tangan kecilnya.
Lembaran buku tak bergaris dan
berwarna itu pun dipandangi sang
anak begitu tajam. Entah apa yang
dilakukan, beberapa menit kemudian, buku polos itu tak lagi putih sepi. Ia
sudah berubah menjadi halaman
penuh warna. Ada goresan merah,
hijau, biru, kuning, dan berbagai
perpaduan warna lain. Ketika buku itu ditinggalkan sang
anak, beberapa buku lain datang
menghampiri. Semua terperanjat.
Karena lembaran yang semula polos,
kini berubah menjadi bentuk lukisan
penuh warna. “Aih indahnya!” gumam semua buku tulis begitu kagum. Saat itulah, sang buku polos sadar.
Selama ini, ia salah. Kepolosannya
tanpa garis bukan bentuk penghinaan
terhadap dirinya. Bukan juga
ketidakadilan. Tapi, karena ia akan
menjadi wadah berbagai goresan warna seni yang akan membentuk
karya indah. “Ah, aku ternyata buku gambar!” ucap si buku polos akhirnya. ** ... Sahabat, Hidup ini penuh warna.
Hampir tak ada yang sama pada
ciptaan Allah. Walaupun, masih sama-
sama manusia. Ada yang kaya, cukup,
dan kurang. Ada yang cantik, tampan;
ada pula yang biasa saja. Ada yang berhasil dan sukses, tidak sedikit yang
merasa gagal. Tidak jarang, seorang anak manusia
mengambil pandangan dari sudut yang
sempit. Bahwa, kegagalan adalah
sebuah ketidakberdayaan. Bahwa,
belum tampaknya peluang-peluang
berkarya adalah ketidakadilan. Hingga, jauhnya jodoh buat para lajang
merupakan sebuah hukuman. Cermati dan pelajari. Karena boleh jadi,
di balik kegagalan ada rahasia
kesuksesan. Di balik sempitnya
peluang, ada ujian kemampuan. Di
balik lajang yang berkepanjangan, ada
pendidikan kemandirian. Dan di balik kertas polos, ada peluang warna-warni
keindahan goresan kehidupan. Terimakasih telah membaca

No comments: