Nonton iklan bentar ya...!!!

Monday 6 June 2011

Cinta 3

Kemarin aku berdiri berdekatan pintu
gerbang sebuah rumah ibadat dan
bertanya kepada manusia yang lalu-
lalang di situ tentang misteri dan
kesucian cinta. Seorang lelaki setengah baya
menghampiri, tubuhnya rapuh
wajahnya gelap. Sambil mengeluh dia
berkata, “Cinta telah membuat suatu kekuatan menjadi lemah, aku
mewarisinya dari Manusia
Pertama.”Seorang pemuda dengan tubuh kuat dan besar menghampiri.
Dengan suara bagai menyanyi dia
berkata, “Cinta adalah sebuah ketetapan hati yang ditumbuhkan
dariku, yang rnenghubungkan masa
sekarang dengan generasi masa lalu
dan generasi yang akan datang.’ Seorang wanita dengan wajah
melankolis menghampiri dan sambil
mendesah, dia berkata, ‘Cinta adalah racun pembunuh, ular hitam berbisa
yang menderita di neraka, terbang
melayang dan berputar-putar
menembusi langit sampai ia jatuh
tertutup embun, ia hanya akan
diminum oleh roh-roh yang haus. Kemudian mereka akan mabuk untuk
beberapa saat, diam selama satu
tahun dan mati untuk selamanya.’ Seorang gadis dengan pipi
kemerahan menghampiri dan dengan
tersenyum dia berkata, “Cinta itu laksana air pancuran yang digunakan
roh pengantin sebagai siraman ke
dalam roh orang-orang yg kuat,?
membuat mereka bangkit dalam doa
di antara bintang-bintang di malam
hari dan senandung pujian? di depan matahari di siang hari.’ Setelah itu seorang lelaki
menghampiri. Bajunya hitam,
janggutnya panjang dengan dahi
berkerut, dia berkata, “Cinta adalah ketidakpedulian yang buta. la bermula
dari hujung masa muda dan berakhir
pada pangkal masa muda.’ Seorang lelaki tampan dengan wajah
bersinar dan dengan bahagia berkata,
‘Cinta adalah pengetahuan syurgawi yang menyalakan mata kita. Ia
menunjukkan segala sesuatu kepada
kita seperti para dewa melihatnya.’ Seorang bermata buta menghampiri,
sambil mengetuk-ngetukkan
tongkatnya ke tanah dan dia
kemudian berkata sambil menangis,
‘Cinta adalah kabus tebal yang menyelubungi gambaran sesuatu
darinya atau yang membuatnya hanya
melihat hantu dari nafsunya yang
berkelana di antara batu karang, tuli
terhadap suara-suara dari tangisnya
sendiri yang bergema di lembah- lembah.’ Seorang pemuda, dengan membawa
sebuah gitar menghampiri dan
menyanyi, ‘Cinta adalah cahaya ghaib yang bersinar dari kedalaman
kehidupan yang peka dan
mencerahkan segala yang ada di
sekitarnya. Engkau bisa melihat dunia
bagai sebuah perarakan yang
berjalan melewati padang rumput hijau. Kehidupan adalah bagai sebuah
mimpi indah yang diangkat dari
kesedaran dan kesedaran.’ Seorang lelaki dengan badan
bongkok dan kakinya bengkok bagai
potongan-potongan kain
menghampiri. Dengan suara bergetar,
dia berkata, “Cinta adalah istirahat panjang bagi raga di dalam kesunyian
makam, kedamaian bagi jiwa dalam
kedalaman keabadian.?
Seorang anak kecil berumur lima
tahun menghampiri dan sambil
tertawa dia berkata, “Cinta adalah ayahku, cinta adalah ibuku. Hanya
ayah dan ibuku yang mengerti
tentang cinta.” Waktu terus berjalan. Manusia terus-
menerus melewati rumah ibadat.
Masing-masing mempunyai
pandangannya tersendiri tentang
cinta. Semua menyatakan harapan-
harapannya dan mengungkapkan misteri-misteri kehidupannya

No comments: