Nonton iklan bentar ya...!!!

Friday 24 June 2011

keutamaan membaca surah al ikhlas..

Surah Al-Ikhlas (Arab:ﺹﻼﺧﻹﺍ, "Memurnikan Keesaan Allah") adalah surah ke-112 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah, terdiri atas 4 ayat dan pokok isinya adalah
menegaskan keesaan Allah sembari menolak segala bentuk penyekutuan
terhadap-Nya. Kalimat inti dari surah
ini, "Allahu ahad, Allahus
shamad" (Allah Maha Esa, Allah tempat
bergantung), sering muncul dalam
uang dinar emas pada zaman Kekhalifahan dahulu. Sehingga,
kadang kala kalimat ini dianggap
sebagai slogan negara Khilafah
Islamiyah, bersama dengan dua
kalimat Syahadat. Asbabun Nuzul Ada beberapa hadits yang menjelaskan Asbabun Nuzul surah ini yang mana seluruhnya mengacu pada
inti yang sama yaitu jawaban atas
permintaan penggambaran sifat-sifat Allah dimana Allah itu Esa (Al-Ikhlas [112]:1), segala sesuatu tergantung pada-Nya (Al-Ikhlas [112]:2), tidak beranak dan diperanakkan ( Al- Ikhlas [112]:3), dan tidak ada yang setara dengan Dia (Al-Ikhlas [112]:4). Dilihat dari peristiwa paling pertama, Abdullah bin Mas'ud meriwayatkan bahwa sekelompok Bani Quraisy pernah meminta Nabi Muhammad
untuk menjelaskan leluhur Allah dan
kemudian turun surah ini. Riwayat lain
bersumber dari Ubay bin Ka'ab dan Jarir bin Abdillah yang menyebutkan
bahwa kaum Musyrikin berkata
kepada Nabi Muhammad, "Jelaskan kepada kami sifat-sifat Tuhanmu."
Kemudian turun surah ini untuk menjelaskan permintaan itu.[3] Dalam hadits ini, hadits yang bersumber dari
Jarir bin Abdullah dijadikan dalil
bahwa surah ini Makkiyah. Selain itu dari Ibnu Abbas dan Sa'id bin Jubair menyebutkan bahwa kaum Yahudi yang diantaranya Kab bin Ashraf dan
Huyayy bin Akhtab datang menemui
Nabi dan bertanya hal yang sama
dengan hadits pertama, kemudian turun surah ini.[4] Dalam hadits ini Sa'id bin Jubair menegaskan bahwa
surah ini termasuk Madaniyah. Dan juga riwayatQatadah menyebutkan Nabi Muhammad didatangi kaum
Ahzab (Persekutuan antara kaum Bani Quraisy, Yahudi Madinah, Bani Ghatafan dari Thaif dan Munafiqin Madinah dan beberapa suku sekitar Makkah) yang juga menyanyakan gambaran Allah dan diikuti dengan
turunnya surah ini. Karena adanya berbagai sumber yang
berbeda, status surah ini Makkiyah
atau Madaniyah masih dipertanyakan
dan seolah-olah sumber-sumbernya
tampak kotradiksi satu-sama lain.
Menurut Abul A'la Maududi , dari hadits-hadits yang meriwayatkannya,
dilihat dari peristiwa yang paling awal
terjadi, surah ini termasuk Makkiyah. Peristiwa yang pertama terjadi yaitu
pada periode awal Islam di Mekkah yaitu ketika Bani Quraisy menanyakan leluhur Allah. Kemudian peristiwa
berikutnya terjadi di Madinah dimana
orang Nasrani atau orang Arab lain
menanyakan gambaran Allah dan
kemudian turun surah ini. Menurut
Madudi, sumber-sumber yang berlainan tersebut menujukkan
bahwa surah itu diturunkan berulang-
ulang. Jika di suatu tempat ada Nabi
Muhammad dan ada yang
mengajukan pertanyaan yang sama
dengan peristiwa sebelumnya, maka ayat atau surah yang sama akan
diwahyukan kembali untuk
menjawab pertanyaan tersebut. Selain
itu, bukti bahwa surah ini Makkiyah
adalah ketika Bilal bin Rabah disiksa majikannya Umayyah bin Khalaf
setelah memeluk Islam. Saat disiksa ia
menyeru, "Allahu Ahad, Allahu
Ahad!!" (Allah Yang Maha Esa, Allah
Yang Maha Esa!!). Peristiwa ini terjadi
di Mekkah dalam periode awal Islam sehingga menunjukkan bahwa surah
ini pernah diturunkan sebelumnya dan Bilal terinspirasi ayat surah ini.[5] Pendapat lain yaitu menurut as- Suyuthi. Menurutnya kata "al- Musyrikin" dalam hadits yang
bersumber dari Ubay bin Ka'ab tertuju
pada Musyrikin dari kaum Ahzab,
sehingga mengindikasikan bahwa
surah ini Madaniyyah sesuai dengan
hadits Ibnu Abbas. Dan dengan begitu menurutnya tidak ada pertentangan
antara dua hadits tersebut jika surah
ini Madaniyah. Keterangan ini
diperkuat juga oleh riwayat Abus
Syaikh di dalam Kitab al-Adhamah dari
Aban yang bersumber dari Anas yang meriwayatkan bahwa Yahudi Khaibar datang menemui Nabi dan berkata,
"Hai Abal Qasim! Allah menjadikan
malaikat dari cahaya hijab, Adam dari tanah hitam, Iblis dari api yang
menjulang, langit dari asap, dan bumi
dari buih air. Cobalah terangkan
kepada kami tentang Tuhanmu." Nabi
tidak menjawab dan kemudian Jibril
membawa wahyu surah ini untuk menjawab permintaan Yahudi Khaibar.[6] Keutamaan Dalam kisah-kisah Islam Dalam beberapa hadits dikatakan
bahwa Nabi Muhammad pernah bersabda bahwa pahala membaca
sekali surah Al-Ikhlas sama dengan
membaca sepertiga Al-Qur'an sehingga membaca 3 kali surah ini
sama dengan mengkhatam Al-Qur'an.
Kisah terkait hadits itu terekam dalam
beberapa kisah. Seperti kisah ketika
Nabi bertanya kepada sahabatnya
untuk mengkhatam Al-Qur'an dalam semalam. Umar menganggap mustahil hal itu, namun begitu Ali menyanggupinya. Umar kemudian
menganggap Ali belum mengerti
maksud Nabi karena masih muda. Ali
kemudian membaca surah Al-Ikhlas
sebanyak 3 kali dan Nabi Muhammad
membetulkan itu. Dalam hadits-hadits terkait hal ini, keutamaan surah Al-
Ikhlas sangat memiliki peran dalam
Al-Qur'an sehingga sekali
membacanya sama dengan membaca
sepertiga Al-Qur'an. Riwayat Anas bin Malik juga merekam kisah berkaitan surah Al-Ikhlas yaitu
dimana 70.000 malaikat diutus kepada seorang sahabat di Madinah yang meninggal hingga meredupkan
cahaya matahari. 70.000 malaikat itu
diutus hanya karena ia sering
membaca surah ini. Dan karena
banyaknya malaikat yang diutus,
Anas bin Malik yang saat itu bersama Nabi Muhammad di Tabuk merasakan
cahaya matahari redup tidak seperti
biasannya dimana kemudian malaikat Jibril datang memberitakan kejadian yang sedang terjadi di Madinah. Keutamaan lain Dalam riwayat Ibnu Abbas disebutkan Nabi Muhammad ketika melakukan Isra' ke langit, melihat Arsy di atas 360.000 sendi dimana jarak antar
sendi 300.000 tahun perjalanan. Pada
tiap sendi terdapat padang Sahara sebanyak 12.000 dan luas tiap satu
padang sahara itu adalah dari timur ke
barat. Pada setiap padang Sahara itu
juga terdapat 80.000 malaikat dimana
setiap malaikat membaca surah Al-
Ikhlas dan setelah membaca itu mereka berdoa agar pahala mereka
diberikan kepada orang yang
membaca al-Ikhlas, laki-laki maupun
perempuan. Selain itu Nabi Muhammad juga
pernah berkata bahwa Qul Huwallahu
Ahad (ayat 1) tertulis pada sayap Jibril,
Allahus Shamad (ayat 2) pada sayap Mikail, Lam Yalid Walam Yuulad (ayat 3) pada sayap Izrail, dan Walam Yaqullahu Khufuwan Ahad (ayat 4)
pada sayap Israfil. Dan yang membaca al-Ikhlas memperoleh pahala
membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al- Qur'an. Lalu berkaitan sahabat, Nabi
pernah berkata bahwa Qul Huwallahu
Ahad (ayat 1) tertulis pada dahi Abu Bakar, Allahus Shamad (ayat 2) pada dahi Umar, Lam Yalid Walam Yuulad
(ayat 3) pada dahi Utsman, dan Walam Yaqullahu Khufuwan Ahad (ayat 4) pada dahi Ali.[7] Sedangkan hadits lain menyebutkan
bahwa ketika orang membaca al-
Ikhlas ketika sakit hingga ia
meninggal, ia tidak membusuk dalam
kubur dan akan dibawa malaikat
dengan sayapnya melintasi Siratul Mustaqim menuju surga.[8]

No comments: