Nonton iklan bentar ya...!!!

Monday 6 June 2011

SURAT KECIL UNTUK TUHAN

ANDAI Aku BISA KEMBALI Aku INGIN TIDAK ADA TANGISAN
ANDAI Aku BISA KEMBALI
Aku TIDAK INGIN ADA LAGI HAL YANG
SAMA TERJADI PADAKU
TERJADI PADA SIAPAPUN
TUHAN ANDAI Aku BISA MEMOHON JANGAN ADA TANGIS DAN DUKA DI
DUNIA LAGI
TUHAN ANDAI Aku BISA MENULIS
SURAT UNTUKMU
JANGAN PISAHKAN Aku DARI SAHABAT
DAN ORANG YANG Aku SAYANGIN. Aku INGIN MENJADI DEWASA SEPERTI
BURUNG YANG BISA TERBANG KETIKA
IA DEWASA
Aku INGIN AYAH MELIHAT Aku KETIKA
Aku MEMILIKI LAGI KEINDAHAN
GERAIAN RAMBUT.. TUHAN SURAT KECILKU INI..ADALAH
PERMINTAAN TERAKHIKU ANDAI Aku
BISA KEMBALI..
Itulah untaian kata yang tertera dalam
surat kecilnya kepada Tuhan. Agnes
Davonar, yang lebih dikenal sebagai cerpenis online mendapat kesempatan
untuk menuangkan kisah nyata gadis
kecil ini dalam sebentuk karya sastra.
Dialah Gitta Sassa Wanda Cantika, kita
mengenalnya sebagai mantan artis cilik
era 1998. gadis kecil inilah tokoh utama dalam novel Surat Kecil Untuk
Tuhan yang divonis menderita kanker
ganas dan diprediksi hidupnya hanya
tinggal 5 hari lagi. Di usianya yang baru menginjak 13
tahun, sebuah kanker ganas yang
langka mnyerangnya dan
nyaris membuat wajahnya menjadi
tampak seperti monster.
Dokter yang memeriksanya memvonis gitta ..... dia akan mati dalam waktu 5
hari bila tidak melakukan operasi.
Orang tuanya berat mengambil
keputusan, bagaimanapun juga
sebagai orang tuanya, mereka tidak
tega melihat separuh wajah putrinya harus hilang karena operasi. Kasus kanker ganas yang diidap oleh
Gitta menjadi kasus pertama yang
terjadi di Indonesia dan menjadi
sebuah perdebatan di kalangan
kedokteran karena kanker tersebut
biasa hanya terjadi pada orang tua. Namun, Tuhan memang maha
adil. Dengan segala upaya akhirnya
orang tua nya, Gitta mendapatkan
kesempatan untuk sembuh setelah
bertahan selama 6 bulan melalui
kemotrapi untuk membunuh sel - sel kanker yang menggerogoti tubuhnya.
Sekali Kemotrapi, mampu merontokka
semua rambut yang ada di tubuhnya,
dan tubuh kecil Gitta harus
menjalaninya hingga .. 25 kali untuk
bisa sembuh. Namun..., ketegaran Gitta dan
semangatnya untuk terus bertahan
hidup mampu membuatnya mengirup
udara 6 bulan lebih lama. Dunia
kedokteran pun dibuat tercengang
atas keberhasilan tim dokter Indonesia memperlambat pertumbuhan sel
kanker Ditta. Karena dalam beberapa
kasus yang terjadi, kanker langka ini
mampu merenggut nyawa hanya
dalam hitungan hari.
Ketika semua orang bersuka cita pada kesembuhan gitta, namun rupanya
kesempatan sembuh itu hanya sebuah
kesempatan.
etelah 6 bulan.., kanker itu datang
kembali dengan menjadi lebih ganas.
Gitta pun pasrah melewatkan hidupnya dengan kanker yang semakin
mengganas wajahnya hingga
menyentuh paru parunya. Hebatnya, dengan wajah yang hampir
menghilang dan menyerupai monster,
ia nekad ingin sekolah menyelesaikan
pendidikannya. Hinaan bahkan cacian
dari orang orang yang melihatnya
tidak ia pedulikan. Dan, yang paling menyedihkan adalah ketika ujian
kenaikan kelas disaat tangannya tak
mampu lagi bergerak hingga
hidungnya mimisan mengeluarkan
darah, dirinya masih ingin terus ujian
dan lulus naik kelas. Tekadnya sekuat baja sampai - sampai
ibu Megawati memberikan
penghargaaan khusus padanya
sebagai siswa teladan. Tapi.... kematian adalah sebuah
kepastian. Tuhan mempunyai rencana
lain dalam diri gadis itu.
Membebaskannya dari rasa sakit yang
dideritanya.
Dan akhirnya, setelah 3 tahun lamanya ia berperang melawan ganasnya
kanker, Tuhan datang menjemputnya. Biografi Ditta ditulis ulang oleh Agnes
Danovar dan diterbitkan oleh
Gramedia. Kisah yang menyentuh ini
merupakan sebuah inspirasi
kehidupan. Bagaimana seorang gadis
kecil mampu berjuang dengan begitu hebatnya, hingga di detik - detik
kematiannya... ia dapat
merampungkan Sebuat surat yang
ditujukan kepada Tuhan dan kepada
kita semua....

No comments: