Ayah dan ibu adalah orang tua yang
membesarkan dan mendidik anak-
anaknya dengan tanpa pamrih. Bagi
mereka, anak adalah buah hati yang
mereka harapkan dapat menjadi
generasi penerus yang akan selalu mendoakan orang tuanya. Orangtua
kita telah bersusah payah memelihara
dan menjaga kita siang dan malam
dengan mengorbankan waktu,
tenaga, harta, dan sebagainya, demi
memberikan yang terbaik untuk kita. Oleh karena itu, sudah menjadi
kewajiban bagi setiap anak untuk
selalu berbakti kepada kedua
orangtuanya. Terlebih dalam ajaran
Islam, tuntutan agar berbuat baik
kepada ayah dan ibu merupakan perintah Allah swt yang wajib
ditunaikan. Sebagai seorang anak,
kita diperintahkan agar sentiasa
melakukan kebaikan terhadap ayah
dan ibu, seperti bersikap lemah
lembut, berbudi bahasa, tidak berlaku kasar, dan selalu ingat serta
menghargai jasa dan pengorbanan
yang telah mereka berikan kepada
kita selama ini. Allah swt berfirman, “Dan Tuhanmu
telah memerintahkan supaya kamu
jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada
ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur
lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya
perkataan “ah” dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia.” (QS. Al Isra’:23) Berbakti kepada kedua orang tua
dapat direfleksikan dengan rasa
syukur dan rasa terima kasih kita
kepada mereka. Karena Allah swt juga
memerintahkan kita untuk selalu
bersyukur dan berterima kasih kepada kedua orang tua kita. Firman
Allah swt: “Dan Kami perintahkan
kepada manusia (berbuat baik)
kepada dua orang ibu bapaknya;
ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua
tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan
kepada dua orang ibu bapakmu,
hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS.
Luqman:14) Memang sungguh besar peranan dan
pengorban kedua orang tua kita.
Terlebih lagi bagi seorang ibu, yang
mengandung, melahirkan, serta
membesarkan anaknya. Karena itulah
Islam mengangkat derajat seorang ibu lebih dari seorang ayah. Rasulullah
saw juga telah menegaskan bahwa
ibu adalah orang tua yang harus kita
hormati dan berbakti padanya
dengan sebaik mungkin.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Telah datang seorang laki-
laki kepada Rasulullah saw lalu
bertanya: “Siapakah manusia yang
paling berhak untuk aku layani
dengan sebaik mungkin?” Rasulullah
saw bersabda: “Ibumu.” Orang itu bertanya lagi: “Kemudian siapa?”
Rasulullah saw bersabda: “Kemudian
ibumu.” Orang itu terus bertanya:
“Kemudian siapa?” Rasulullah saw
bersabda: “Kemudian ibumu.” Orang
itu terus bertanya: “Kemudian siapa?” Rasulullah saw bersabda: “Kemudian
ayahmu.” (HR. Bukhari, Muslim, Ibnu
Majjah, Ahmad) Dengan banyaknya jasa dan
pengorbanan ibu, maka ia patut
diberikan penghormatan yang begitu
tinggi. Ingatlah selalu bahwa surga itu
adanya di telapak kaki ibu. Rasulullah
saw bersabda, “Bersungguh- sungguhlah dalam berbakti kepada
ibumu, karena sesungguhnya surga
itu berada di bawah kedua
kakinya.” (HR. Imam Nasa’i dan
Thabrani dengan sanad hasan) Apabila kita membuat ibu kita kesal
atau bersedih hati, maka ia akan
menjadi tidak ridho terhadap kita.
Apalagi bila seorang ibu telah murka
pada anaknya, maka murka Allah
pulalah yang akan bersama anaknya itu. Tentunya kita tidak ingin hal
tersebut terjadi pada kita, bukan? Oleh
karena itu, sebisa mungkin untuk
selalu berbuat baik pada ibu kita,
menyenangkan hatinya dengan
membalas jasa-jasanya. Seorang anak tentunya akan merasa
nyaman hidup di tengah keluarga
dengan kasih sayang ibu yang tiada
hentinya serta didukung pula oleh
ayah yang juga menyayangi
keluarganya. Untuk itu, sebagai anak kita harus senantiasa mentati dan
mendoakan keduanya, agar selalu
diberkati Allah swt. Mohonkanlah
ampunan dan kesejahteraan untuk
orang tua kita, semoga Allah swt
senantiasa merahmati dan mengampuni dosa-dosa mereka. “Dan rendahkanlah dirimu terhadap
mereka berdua dengan penuh
kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai
Tuhanku, kasihilah mereka keduanya
sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku waktu kecil.” (QS. Al Isra’:24)
No comments:
Post a Comment