Nonton iklan bentar ya...!!!

Monday 2 May 2011

Kunci Kemenangan: SabarMenghadapi Ujian Dan TawakkalKepada Allah Semata (1)

Di dalam surah Al-Baqarah Allah ﻰﻟﺎﻌﺗ ﻭ ﻪﻧﺎﺤﺒﺳ menyatakan bahwa untuk berhak memasuki surga
orang-orang beriman mesti melalui
berbagai ujian terlebih dahulu.
Sebagaimana umat beriman di masa
lalu juga mengalami berbagai ujian.
Allah ﻰﻟﺎﻌﺗ ﻭ ﻪﻧﺎﺤﺒﺳ berfirman: َﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ ﺍﻮُﻠُﺧْﺪَﺗ ْﻥَﺃ ْﻢُﺘْﺒِﺴَﺣ ْﻡَﺃ ﺍْﻮَﻠَﺧ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ُﻞَﺜَﻣ ْﻢُﻜِﺗْﺄَﻳ ﺎَّﻤَﻟَﻭ ُﺀﺎَﺳْﺄَﺒْﻟﺍ ُﻢُﻬْﺘَّﺴَﻣ ْﻢُﻜِﻠْﺒَﻗ ْﻦِﻣ ﻰَّﺘَﺣ ﺍﻮُﻟِﺰْﻟُﺯَﻭ ُﺀﺍَّﺮَّﻀﻟﺍَﻭ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ ُﻝﻮُﺳَّﺮﻟﺍ َﻝﻮُﻘَﻳ ﻻَﺃ ِﻪَّﻠﻟﺍ ُﺮْﺼَﻧ ﻰَﺘَﻣ ُﻪَﻌَﻣ ﺍﻮُﻨَﻣﺁ ٌﺐﻳِﺮَﻗ ِﻪَّﻠﻟﺍ َﺮْﺼَﻧ َّﻥِﺇ "Apakah kamu mengira bahwa
kamu akan masuk surga, padahal
belum datang kepadamu (cobaan)
sebagaimana halnya orang-orang
terdahulu sebelum kamu? Mereka
ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan
(dengan bermacam-macam cobaan)
sehingga berkatalah Rasul dan
orang-orang yang beriman
bersamanya, 'Bilakah datangnya
pertolongan Allah?' Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu
amat dekat." (QS. Al-Baqarah [2] :
214) Orang-orang beriman terdahulu
telah ditimpa oleh malapetaka dan
kesengsaraan, serta digoncangkan
(dengan bermacam-macam cobaan).
Menghadapi malapetaka,
kesengsaraan serta digoncangkan dengan aneka cobaan merupakan
sebuah sunnatullah yang pasti harus
dialami oleh mereka yang ingin
beriman dengan sebenar-benarnya
iman. Sebab semua bentuk fitnah
(ujian) tersebut merupakan cara Allah ﻰﻟﺎﻌﺗ ﻭ ﻪﻧﺎﺤﺒﺳ untuk menseleksi dan mendeteksi siapa
yang benar dalam pengakuan
keimanannya dan siapa yang
berdusta. ْﻥَﺃ ﺍﻮُﻛَﺮْﺘُﻳ ْﻥَﺃ ُﺱﺎَّﻨﻟﺍ َﺐِﺴَﺣَﺃ َﻥﻮُﻨَﺘْﻔُﻳ ﻻ ْﻢُﻫَﻭ ﺎَّﻨَﻣﺁ ﺍﻮُﻟﻮُﻘَﻳ ْﻢِﻬِﻠْﺒَﻗ ْﻦِﻣ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎَّﻨَﺘَﻓ ْﺪَﻘَﻟَﻭ ﺍﻮُﻗَﺪَﺻ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ُﻪَّﻠﻟﺍ َّﻦَﻤَﻠْﻌَﻴَﻠَﻓ َﻦﻴِﺑِﺫﺎَﻜْﻟﺍ َّﻦَﻤَﻠْﻌَﻴَﻟَﻭ "Apakah manusia itu mengira bahwa
mereka dibiarkan (saja)
mengatakan, 'Kami telah beriman,'
sedang mereka tidak diuji lagi? Dan
sesungguhnya Kami telah menguji
orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah
mengetahui orang-orang yang
benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang
dusta." (QS. Al-Ankabut [29] : 2-3) Bahkan setiap orang beriman harus
senantiasa waspada bila ia hidup
dalam sebuah kondisi dimana
bercampur-baur antara orang-orang
yang benar imannya dengan orang-
orang yang palsu keimanannya. Sebab Allah ﻰﻟﺎﻌﺗ ﻭ ﻪﻧﺎﺤﺒﺳ tidak akan biarkan mereka dalam
keadaan bercampur-baur terus
menerus seperti itu. Allah ﻭ ﻪﻧﺎﺤﺒﺳ ﻰﻟﺎﻌﺗ suatu ketika akan memilah dan mendatangkan berbagai ujian untuk
menyingkap hakikat sebenarnya
dari masing-masing golongan
tersebut. َﻦﻴِﻨِﻣْﺆُﻤْﻟﺍ َﺭَﺬَﻴِﻟ ُﻪَّﻠﻟﺍ َﻥﺎَﻛ ﺎَﻣ َﺰﻴِﻤَﻳ ﻰَّﺘَﺣ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ْﻢُﺘْﻧَﺃ ﺎَﻣ ﻰَﻠَﻋ ِﺐِّﻴَّﻄﻟﺍ َﻦِﻣ َﺚﻴِﺒَﺨْﻟﺍ "Allah sekali-kali tidak akan
membiarkan orang-orang yang
beriman dalam keadaan kamu
sekarang ini, sehingga Dia
menyisihkan yang buruk (munafik)
dari yang baik (mukmin)." (QS. Ali Imran [3] : 179) Berakhirnya kondisi bercampur-
baur antara mukmin dan munafik
ditandai dengan datangnya aneka
ujian dan cobaan kepada orang-
orang yang mengaku beriman
tersebut. Ada yang diuji dengan kesulitan hidup dan ada pula yang
diuji dengan kesenangan hidup. Ada
yang lulus atau gagal menghadapi
kedua-duanya. Ada yang lulus atau
gagal menghadapi salah satunya.
Ada yang gagal menghadapi ujian kesenangan hidup tapi berhasil
menghadapi ujian kesulitan hidup,
ada pula yang gagal menghadapi
ujian kesulitan hidup namun berhasil
menghadapi ujian kesenangan
hidup. Tetapi dalam suatu kesempatan Rasulullah ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻢﻠﺳ ﻭ pernah mengabarkan bahwa sebagian besar ummatnya
cenderung sanggup menghadapi
ujian kesulitan hidup namun gagal
menghadapi ujian kesenangan
hidup. Rasulullah ﻢﻠﺳ ﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ bersabda: ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ﻰَﺸْﺧَﺃ َﺮْﻘَﻔْﻟﺍ ﺎَﻟ ْﻥَﺃ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ﻰَﺸَﺧَﺃ ْﻦِﻜَﻟَﻭ ﺎَﻤَﻛ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ َﻂَﺴْﺒُﺗ َﻥﺎَﻛ ْﻦَﻣ ﻰَﻠَﻋ ْﺖَﻄِﺴُﺑ ﺎَﻤَﻛ ﺎَﻫﻮُﺴَﻓﺎَﻨَﺘَﻓ ْﻢُﻜَﻠْﺒَﻗ ﺎَﻤَﻛ ْﻢُﻜَﻜِﻠْﻬُﺗَﻭ ﺎَﻫﻮُﺴَﻓﺎَﻨَﺗ ْﻢُﻬْﺘَﻜَﻠْﻫَﺃ ”Demi Allah, bukanlah kefakiran (kemiskinan) yang aku khawatirkan
dari kalian. Akan tetapi yg aku
khawatirkan atas kalian adalah bila
kalian telah dibukakan (harta) dunia
sebagaimana telah dibukakan
kepada orang-orang sebelum kalian lalu kalian berlomba-lomba untuk
memperebutkannya sebagaimana
mereka berlomba-lomba
memperebutkannya sehingga harta
dunia itu membinasakan kalian
sebagaimana telah membinasakan mereka." (HR. Bukhari, No. 2924) Itulah sebabnya kita dengan mudah
dapat menemukan orang yang
tadinya sholeh dan rajin beribadah
sewaktu hidupnya masih sederhana,
bukan orang yang memiliki jabatan
atau kekuasaan apapun serta tidak dihinggapi popularitas. Namun
begitu ia mengalami kelapangan
rezeki, memperoleh jabatan dan
kekuasaan serta menjadi orang
terkenal, tiba-tiba kita dikejutkan
dengan ucapan, sikap dan perilakunya yang seolah tidak
mencerminkan kesholehan masa
lalunya. Kitapun menjadi asing
dengannya dan diapun menjadi
asing melihat kita. Tapi jangan salah, ada juga ujian
kesulitan hidup yang telah
diperingatkan oleh Rasulullah ﻰﻠﺻ ﻢﻠﺳ ﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ agar setiap mukmin bersiap diri menghadapinya. Sebab
di masa awal da’wah Nabi ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻢﻠﺳ ﻭ ﻪﻴﻠﻋ dan para sahabat menghadapi kondisi yang sungguh
sulit. Para sahabat waktu itu adalah
golongan minoritas, tertindas dan
terbatas ruang gerak beribadahnya.
Mereka mengalami aneka bentuk
kezaliman dari kaum musyrikin Mekkah yang benci melihat
perkembangan da’wah ajaran Tauhid yang kian merebak sehingga
mengancam eksistensi para
pembesar musyrikin Mekkah. Ada
yang diusir dari rumahnya, ada yang
disiksa di bawah terik matahari di
tengah padang pasir bahkan ada yang dibunuh. Sudah sedemikian
beratnya kondisi para sahabat
sehingga pada suatu ketika Khabab
ibnul Arat mendatangi Nabi ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻢﻠﺳ ﻭ ﻪﻴﻠﻋ meminta beliau untuk berdoa kepada Allah ﻰﻟﺎﻌﺗ ﻭ ﻪﻧﺎﺤﺒﺳ demi keselamatan para sahabat yang
teraniaya. Khabab berkata, "Aku menemui Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam ketika
beliau sedang duduk beralaskan
selendang di bawah naungan
Ka'bah, saat itu kami sedang
mengalami siksaan yang sangat keras dari orang-orang Musyrikin.
Aku berkata, 'Wahai Rasulullah,
tidakkah tuan memohon
pertolongan?' Seketika itu pula
beliau bangun dengan muka merah
lalu bersabda, 'Sungguh diantara orang-orang sebelum kalian ada
yang disisir dengan sisir besi lalu
dagingnya terkupas dari tulangnya
atau uratnya namun hal itu tidak
memalingkannya dari agamanya,
dan ada juga yang diletakkan gergaji di tengah kepalanya lalu kepalanya
itu digergaji hingga terbelah menjadi
dua bagian, namun siksaan itu tidak
menyurutkan dia dari agamanya.
Sungguh, Allah akan
menyempurnakan urusan (Islam) ini hingga ada seorang yang
mengendarai tunggangannya
berjalan dari Shan'a menuju
Hadlramaut tidak ada yang
ditakutinya melainkan Allah atau
(tidak ada) kekhawatiran kepada serigala atas kambingnya'." (HR.
Bukhari, No. 3563) Subhaanallah...! Coba bayangkan.
Sudahlah para sahabat memang
sedang menjalani masa sulit dengan
aneka ujian dan cobaan di masa itu.
Tetapi lihatlah bagaimana Nabi
Muhammad ﻢﻠﺳ ﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ mendidik para sahabat untuk
bersabar dan melipat-gandakan
kesabaran. Justeru mendengar apa
yang dikatakan oleh Khabab malah
Rasulullah ﻢﻠﺳ ﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ memberikan bayangan ujian
kesulitan hidup yang jauh lebih
dahsyat yang telah menimpa
generasi terdahulu sebelum para
sahabat. Ujian generasi terdahulu
lebih berat lagi daripada ujian para sahabat. Padahal apa yang dialami
oleh para sahabat-pun bukanlah
ujian dan cobaan yang ringan...!
Bahkan Nabi ﻢﻠﺳ ﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ mengakhiri pesannya kepada
Khabab dengan menegurnya secara
keras dan menilainya sebagai bagian
dari golongan yang tidak sabar...! ﻰَﻟﺎَﻌَﺗَﻭ َﻙَﺭﺎَﺒَﺗ ُﻪَّﻠﻟﺍ َّﻦَّﻤِﺘُﻴَﻟَﻭ َﺮﻴِﺴَﻳ ﻰَّﺘَﺣ َﺮْﻣَﺄْﻟﺍ ﺍَﺬَﻫ ﻰَﻟِﺇ َﺀﺎَﻌْﻨَﺻ َﻦْﻴَﺑ ﺎَﻣ ُﺐِﻛﺍَّﺮﻟﺍ َﻪَّﻠﻟﺍ ﺎَّﻟِﺇ ﻰَﺸْﺨَﻳ ﺎَﻟ َﺕْﻮَﻣَﺮْﻀَﺣ ِﻪِﻤَﻨَﻏ ﻰَﻠَﻋ َﺐْﺋِّﺬﻟﺍَﻭ ﻰَﻟﺎَﻌَﺗ َﻥﻮُﻠَﺠْﻌَﺗ ْﻢُﻜَّﻨِﻜَﻟَﻭ "Dan sungguh, benar-benar Allah
Tabaaraka Wa Ta'ala akan
menyempunakan urusan (agama) ini
hingga ada seorang pengendara
berjalan dari Shan'a menuju
Hadarmaut dalam keadaan tidak takut kepada siapa pun kecuali
kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala,
atau khawatir kambingnya akan
dimakan serigala. Akan tetapi kalian
terburu-buru." (HR. Ahmad, No.
20148)

No comments: