Nonton iklan bentar ya...!!!

Tuesday 3 May 2011

Penderita HIV/AIDS Tahun 2010Capai 130.000 Orang

Bandarlampung (ANTARA News) -
Jumlah penderita HIV/AIDS di seluruh
kabupaten/kota di Indonesia pada
2010 diperkirakan mencapai 93 ribu
sampai 130 ribu orang. Menurut "National Trainer Care,
Support and Treatment IMAI-HIV/
AIDS", dr Ronald Jonathan MSc, pada
seminar dua hari "Global Diseases 2nd
Continuing Professional Development"
di Bandarlampung, Sabtu dan Minggu, angka itu diperoleh berdasarkan
perkiraan pengaduan penderita
terinfeksi HIV/AIDS ke sejumlah rumah
sakit, yang berjumlah tidak lebih dari
sepersepuluh korban terinfeksi
keseluruhan. "Perkiraan saya, jumlah kasus
terinfeksi HIV/AIDS hingga 2010 akan
mencapai antara 93 ribu hingga 130
ribu kasus, dan prinsip fenomena
gunung es yang berlaku mengatakan,
jumlah penderita HIV/AIDS yang tampak hanyalah 5-10 persen dari
jumlah keseluruhan," katanya. Sementara itu, dia menambahkan,
jumlah penderita HIV/AIDS di seluruh
Indonesia sejak 1980-an hingga
September 2009 yang terdata oleh
Departemen Kesehatan mencapai
18.442 penderita, dengan perbandingan jumlah penderita laki-
laki dan perempuan sebesar tiga
berbanding satu. "Sudah ada pergeseran pola
penyebaran, kini penyeberan terbesar
terjadi lewat hubungan seks, bukan
lagi penggunaan jarum suntik,"
ujarnya. Dia menerangkan, hampir 50 persen
dari penyebaran virus HIV/AIDS terjadi
melalui hubungan seksual,dan melalui
jarum suntik (pada pengguna
narkoba) mencapai 40,7 persen
berdasarkan riset terhadap jumlah total penderita. Sementara itu, penyebaran virus HIV/
AIDS pada gay, waria dan transgender
hanya mencapai 3-4 persen dari
jumlah total penderita. Rentan usia tertinggi penderita HIV/
AIDS hingga saat ini masih tetap
berada pada usia produktif yaitu
20-39 tahun. Khusus untuk Provinsi Lampung,
jumlah penderita HIV/AIDS di provinsi
itu mencapai 188 penderita, dengan
42 orang penderita yang meninggal. "Untuk jumlah penderita HIV/AIDS,
Lampung berada pada posisi 17 dari
33 provinsi, artinya jumlah penderita
di provinsi itu masih cukup banyak,"
kata dia. Dia mengingatkan, penyadaran dan
pendampingan terhadap penderita
HIV/AIDS perlu terus ditingkatkan,
agar jumlah mereka dapat
diminimalkan. "Minimal kita dapat memberikan
konseling dan bimbingan terhadap
mereka tentang pentingnya
kesadaran untuk mau berobat secara
teratur, dan menyebarkan hal itu
kepada penderita lainnya," kata dia. Khusus untuk konseling, dia
mengingatkan kepada pendamping
agar membicarakan langsung hal-hal
tersebut dengan penderita, bukan
dengan keluarganya. "Saya ingatkan ada pola konseling
yang salah, yaitu mengajak bicara
keluarga penderita, karena nanti
urusannya akan lebih repot, lebih baik
anda langsung berbicara dengan
penderita," katanya.(*)

No comments: