Nonton iklan bentar ya...!!!

Sunday 22 May 2011

KEUTAMAAN BERSEDEKAH

Apakah sedekah itu? Sebetulnya konsep sedekah itu seperti
kata Nabi, ''Setiap amal yang baik
adalah sedekah.'' Bahkan, kata
Rasulullah, ''Senyummu kepada
saudaramu adalah sedekah.'' Jadi,
tidak hanya materi atau harta saja. Allah katakana dalam Alquran, ''...
berjuanglah (bersedekahlah) dengan
hartamu dan jiwamu.'' Mengapa sedekah itu jadi penting? Kalau manusia tahu, sesungguhnya
kitalah yang butuh akan sedekah.
Mengapa? Sebab, sedekah merupakan
bagian dari upaya tazkiyatun nafs
(membersihkan diri, lahir-batin). Kita
butuh sedekah, sebab sedekah itu akan kembali kepada kita dalam
beragam bentuk. Posisi sedekah itu
sangat istimewa. Sedekah merupakan
ibadah yang utama. Firman Allah, ''Wahai orang-orang
yang beriman, (sebagai syarat
keimanan mereka), maka dirikanlah
shalat dan sedekahkanlah sebagian
dari rezeki yang datangnya dari Allah
SWT.'' Kedua prsayarat itu ibarat baju dan celana. Baju saja, tanpa celana,
tidak pantas. Begitu pula, celana saja,
tanpa baju, juga tidak sempurna. Berapa ayat Alquran dan hadis
Rasulullah yang memerintahkan
soal sedekah ini? Salah satu ayat utama yang sering
dibacakan adalah Al Baqarah 2:261 : Gambar 261. Perumpamaan (nafkah yang
dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah [166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh
bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.
Allah melipat gandakan (ganjaran)
bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan
Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi
Maha Mengetahui. Hadis lainnya, ''Tidak akan berkurang
rezeki orang yang bersedekah,
kecuali bertambah, bertambah, dan
bertambah.'' Apa saja keutamaan sedekah? Paling tidak, ada empat keutamaan
sedekah. Pertama, mengundang datangnya rezeki. Kedua, menolak bala. Ketiga, menyembuhkan penyakit. Keempat, menambah umur. Allah berjanji dalam Alquran, bahwa
sedekah itu tidak mungkin tidak
dibayar. Seperti menanam di kebun
Allah, pasti berbuah. Menanam di
kebun sendiri saja berbuah, apalagi di
kebun Allah. Kalaupun buahnya tidak lebat, paling tidak pasti berkembang.
Kalaupun Allah tidak menurunkan
hujan lebat, paling tidak hujan gerimis. Diceritakan, ketika Nabi Ayub AS
sedang mandi tiba−tiba Allah SWT mendatangkan seekor belalang emas
dan hinggap di lengannya. Baginda
menepis−nepis lengan bajunya agar belalang jatuh. Lantas Allah SWT
berfirman, ''Bukankah Aku lakukan
begitu supaya kamu menjadi lebih
kaya?'' Nabi Ayub AS menjawab, ''Ya
benar, wahai Sang Pencipta! Demi
keagungan−Mu apalah makna kekayaan tanpa keberkahan −Mu.'' Kisah di atas menegaskan betapa
pentingnya keberkahan dalam rezeki
yang dikurniakan oleh Allah SWT.
Kekayaan tidak akan membawa arti
tanpa ada keberkahan. Dengan
adanya keberkahan, harta dan rezeki yang sedikit akan bisa terasakan
mencukupi. Sebaliknya, tanpa
keberkahan rezeki yang meskipun
banyak akan terasakan sempit dan
menyusahkan. Agar rezeki yang Allah SWT berikan
kepada kita menjadi berkah,
Rasulullah SAW menganjurkan
kepada umatnya untuk
memperbanyak sedekah. Kata
Rasulullah SAW, ''Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.'' Dalam
hadis lain, Rasulullah SAW
menjelaskan, ''Setiap awal pagi,
semasa terbit matahari, ada dua
malaikat menyeru kepada manusia di
bumi. Yang satu menyeru, 'Ya Tuhanku, karuniakanlah pengganti
kepada orang yang membelanjakan
hartanya kerena Allah'. Yang satu lagi
menyeru, 'Musnahkanlah orang yang
menahan hartanya'.'' Sedekah walaupun kecil tetapi amat
berharga di sisi Allah SWT. Orang yang
bakhil dan kikir dengan tidak
menyedekahkan sebagian hartanya
akan merugi di dunia dan akhirat
karena tidak ada keberkahan. Jadi, sejatinya orang yang bersedekah
adalah untuk kepentingan dirinya.
Sebab, menginfakkan (belanjakan)
harta akan memperoleh berkah, dan
sebaliknya menahannya adalah
celaka. Sedekah memiliki beberapa
keutamaan bagi orang yang
mengamalkannya. Pertama, mengundang datangnya rezeki. Allah SWT berfirman dalam
salah satu ayat Alquran bahwa Dia
akan membalas setiap kebaikan
hamba−hamba−Nya dengan 10 kebaikan. Bahkan, di ayat yang lain
dinyatakan 700 kebaikan. Khalifah Ali
bin Abi Thalib menyatakan,
''Pancinglah rezeki dengan sedekah.'' Kedua, sedekah dapat menolak bala. Rasulullah SAW bersabda,
''Bersegeralah bersedekah, sebab
yang namanya bala tidak pernah bisa
mendahului sedekah.'' Ketiga, sedekah dapat menyembuhkan penyakit. Rasulullah
SAW menganjurkan, ''Obatilah
penyakitmu dengan sedekah.'' Keempat, sedekah dapat menunda kematian dan memperpanjang umur.
Kata Rasulullah SAW, ''Perbanyaklah
sedekah. Sebab, sedekah bisa
memanjangkan umur.'' Dikisahkan Suatu ketika rasulullah
sedang duduk bersama para sahabat.
Lalu melintaslah seseorang yang
memanggul kayu bakar. Tiba-tiba
Rasulullah berkata kepada para
sahabat, “Orang ini akan meninggal nanti siang.” Sorenya ketika Rasulullah duduk
bersama para sahabat, melintaslah
orang tersebut. Maka dipanggillah
orang tersebut oleh rasul dan ditanya,
“Aku diberitahu (malaikat) tadi pagi bahwa kamu akan menemui ajal siang
tadi. Tapi kulihat kamu masih segar
bugar. Apa yang telah kamu
lakukan?” Kemudian orang itu berkisah bahwa tadi pagi dia
membawa bekal makan siang. Lalu di
tengah jalan bekal itu dia sedekahkan
kepada orang yang membutuhkan.
Selanjutnya, kata orang itu, saat kayu-
kayu bakar diletakkan tiba-tiba seekor ular hitam keluar dari
dalamnya. Rasulullah kemudian
menjelaskan bahwa ular itulah yang
sedianya akan mematuk orang
tersebut, namun dia berpindah takdir
karena sedekahnya menghindarkan dia dari bahaya tersebut. Saudaraku.......... Mengapa semua keutamaan itu bisa
terjadi? Sebab, Allah SWT mencintai orang
−orang yang bersedekah. Kalau Allah SWT sudah mencintai seorang
hambanya, maka tidak ada persoalan
yang tidak bisa diselesaikan, tidak ada
permintaan dan doa yang Allah tidak
kabulkan, serta tidak ada dosa yang
Allah tidak ampuni, dan hamba tersebut akan meninggal dunia dalam
keadaan husnul khatimah (baik). Tips/Bagaimana Cara Bersedekah....? Seorang penulis Spiritual Marketing
bernama Joe Vitale. Juga pendapat banyak penulis lain yang dari
pengalamannya mendapati bahwa
semakin dia rela memberi
(bersedekah) semakin banyak apa
yang dia sumbangan itu kembali
kepada dirinya dengan berlipat-lipat. Kalu dia nyumbang uang, maka
(biasanya) akan datang uang. Kalau
tenaga, maka akan kembali banyak
bantuan. Kalau ilmu, maka akan
kembali lebih banyak ilmu. Mereka
menemukan bahwa “to give in order to get” adalah suatu hukum universal. Berikut ini cara bersedekah
(menyumbang) yang mereka rasakan
mampu menggetarkan spiritualitas
mereka : 1. Bersedekahlah saat merasa ingin
bersedekah, jangan sampai merasa
terpaksa. Bila saat bersedekah kita justru merasa kesal, maka akan
tertanam di bawah sadar bahwa
bersedekah itu tidak enak, bahkan
mengesalkan. Mungkin seperti kalau
kita bayar parkir kepada preman di
pinggir jalan. Ada perasaan terpaksa, tak berdaya, bahkan dirampok.
Bukan karena besar kecilnya nilai
uang, tapi rela tidaknya perasaan saat
memberikan sumbangan. Kalau anda
sedang suntuk, tunggu sampai hati
lebih riang. Memberi dengan berat hati akan memberi asosiasi buruk ke alam
bawah sadar. 2. Bersedekahlah kepada sesuatu
yang disukai sehingga hati Anda
tergetar karenanya. Mungkin suatu ketika Anda ingin menyumbang yatim
piatu, di waktu lain mungkin
menyumbang perbaikan jembatan,
mungkin pelestarian satwa yang
hampir punah, mungkin
disumbangkan untuk modal usaha bagi seorang pemula. Intinya adalah
Anda sebaiknya menyedekahkan
pada hal yang membuat perasaan
Anda tergetar. Setiap orang akan
berbeda. Seringkali seseorang
menyumbang ke tempat ibadah, tapi hatinya tidak sejalan, hanya karena
kebiasaan. Menyumbang yang tak
bisa dihayati tak akan menggetarkan
kalbu. 3. Bersedekahlah dengan sesuatu
yang bernilai bagi Anda. Kebanyakan wujudnya adalah uang,
namun lebih luas lagi adalah benda
yang juga anda suka, pikiran, tenaga,
ilmu yang anda suka. Dengan
menyumbang sesuatu yang anda
sukai, membuat anda juga merasa berharga karena memberikan sesuatu
yang berharga. 4. Bersedekahlah dalam kuantitas
yang terasa oleh perasaan. Bagaimana rasanya memberi sedekah
25 rupiah? Bagi kebanyakan orang
nilai ini sudah tidak lagi terasa. Untuk
seseorang dengan gaji 1 juta, maka
50 ribu akan terasa. Bagi yang
perpenghasilan 20 juta, mungkin 1 juta baru terasa. Setiap orang memiliki
kadar kuantitas berbeda agar hatinya
tergetar ketika menyumbang. Nilai 10
persen biasanya menjadi anjuran
dalam sedekah (bukan wajib),
mungkin karena sejumlah nilai itulah kita akan merasakan ‘beratnya’ melepas kenikmatan. 5. Menyumbang dg anonym/tanpa
menyebut nama akan memberi
dampak lebih kuat. Ini erat kaitannya dengan ketulusan,
walaupun tidak anonim juga tak apa-
apa. Dengan anonim lebih terjamin
bahwa kita hanya mengharap balasan
dari Allah (ikhlas). 6.Bersedekah tanpa pernah
mengharap balasan dari orang
yang anda beri. Yakinlah bahwa Tuhan akan membalas, tapi tidak
lewat jalan orang yang anda beri.
Pengalaman para pelaku kebanyakan
menunjukkan bahwa balasan datang
dari arah yang lain. 7. Bersedekahlah tanpa mengira
bentuk balasan Allah atas sedekah
itu. Walaupun banyak pengalaman menunjukkan bahwa kalau
bersedekah uang akan dibalas
dengan uang yang lebih banyak,
namun kita tak layak mengharap
seperti itu. Siapa tahu sedekah itu
dibalas Tuhan dengan kesehatan, keselamatan, rasa tenang, dll, yang
nilainya jauh lebih besar dari nilai
uang yang disedekahkan. Kekuatan dan kekuasaan Allah jauh
lebih besar dari persoalan hidup yang
dihadapi manusia. Lalu, kalau manfaat
sedekah begitu dahsyatnya, masihkah
kita belum juga tergerak untuk
mencintai dan mengamalkan sedekah? Semoga kita semua diringankan dan
dimudahkan agar dapat bersedekah
untuk mendapatkan pahala
sebagaimana telah Allah janjikan Wallahu a'lam bis−shawab.

No comments: