Nonton iklan bentar ya...!!!

Saturday 28 May 2011

PROSES KEHAMILAN

KEHAMILAN Defenisi Kehamilan adalah suatu keadaan
dimana janin dikandung di dalam
tubuh wanita, yang sebelumnya
diawali dengan proses pembuahan
dan kemudian akan diakhiri
dengan proses persalinan, PEMBUAHAN Pembuahan (Konsepsi) adalah
merupakan awal dari kehamilan,
dimana satu sel telur dibuahi oleh satu
sperma. Ovulasi (pelepasan sel telur) adalah
merupakan bagian dari siklus
menstruasi normal, yang terjadi
sekitar 14 hari sebelum menstruasi. Sel
telur yang dilepaskan bergerak ke
ujung tuba falopii (saluran telur) yang berbentuk corong , yang merupakan
tempat terjadinya pembuahan.
Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur
akan mengalami kemunduran
(degenerasi) dan dibuang melalui
vagina bersamaan dengan darah menstruasi. Jika terjadi pembuahan,
maka sel telur yang telah dibuahi oleh
sperma ini akan mengalami
serangkaian pembelahan dan tumbuh
menjadi embrio (bakal janin). Jika pada ovulasi dilepaskan lebih dari
1 sel telur dan kemudian diikuti
dengan pembuahan, maka akan
terjadi kehamilan ganda, biasanya
kembar 2. Kasus seperti ini
merupakan kembar fraternal. Kembar identik terjadi jika pada awal
pembelahan, sel telur yang telah
dibuahi membelah menjadi 2 sel yang
terpisah atau dengan kata lain,
kembar identik berasal dari 1 sel telur. Pada saat ovulasi, lapisan lendir di
dalam serviks (leher rahim) menjadi
lebih cair, sehingga sperma mudah
menembus ke dalam rahim. Sperma
bergerak dari vagina sampai ke ujung
tuba falopii yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit.
Sel yang melapisi tuba falopii
mempermudah terjadinya pembuahan
dan pembentukan zigot (sel telur
yang telah dibuahi). IMPLANTASI & PERKEMBANGAN
PLASENTA Implantasi adalah penempelan
blastosis ke dinding rahim, yaitu pada
tempatnya tertanam. Blastosis biasanya tertanam di dekat
puncak rahim, pada bagian depan
maupun dinding belakang.
Dinding blastosis memiliki ketebalan 1
lapis sel, kecuali pada daerah tertentu
terdiri dari 3-4 sel. Sel-sel di bagian dalam pada dinding
blastosis yang tebal akan
berkembang menjadi embrio,
sedangkan sel-sel di bagian luar
tertanam pada dinding rahim dan
membentuk plasenta (ari-ari). Plasenta menghasilkan hormon untuk
membantu memelihara kehamilan dan
memungkin perputaran oksigen, zat
gizi serta limbah antara ibu dan janin.
Implantasi mulai terjadi pada hari ke
5-8 setelah pembuahan dan selesai pada hari ke 9-10. Dinding blastosis merupakan lapisan
luar dari selaput yang membungkus
embrio (korion). Lapisan dalam
(amnion) mulai dibuat pada hari ke
10-12 dan membentuk kantung
amnion. Kantung amnion berisi cairan jernih
(cairan amnion) dan akan
mengembang untuk membungkus
embrio yang sedang tumbuh, yang
mengapung di dalamnya. Tonjolan kecil (vili) dari plasenta yang
sedang tumbuh, memanjang ke dalam
dinding rahim dan membentuk
percabangan seperti susunan pohon.
Susunan ini menyebabkan
penambahan luas daerah kontak antara ibu dan plasenta, sehingga zat
gizi dari ibu lebih banyak yang sampai
ke janin dan limbah lebih banyak
dibuang dari janin ke ibu.
Pembentukan plasenta yang
sempurna biasanya selesai pada minggu ke 18-20, tetapi plasenta
akan terus tumbuh selama kehamilan
dan pada saat persalinan beratnya
mencapai 500 gram. PERKEMBANGAN EMBRIO Embrio pertama kali dapat dikenali di
dalam blastosis sekitar 10 hari setelah
pembuahan. Kemudian mulai terjadi
pembentukan daerah yang akan
menjadi otak dan medulla spinalis,
sedangkan jantung dan pembuluh darah mulai dibentuk pada hari ke
16-17.
Jantung mulai memompa cairan
melalui pembuluh darah pada hari ke
20 dan hari berikutnya muncul sel
darah merah yang pertama. Selanjutnya, pembuluh darah terus
berkembang di seluruh embrio dan
plasenta. Organ-organ terbentuk sempurna
pada usia kehamilan 12 minggu (10
minggu setelah permbuahan), kecuali
otak dan medulla spinalis, yang terus
mengalami pematangan selama
kehamilan. Kelainan pembentukan organ
(malformasi) paling banyak terjadi
pada trimester pertama (12 minggu
pertama) kehamilan, yang merupakan
masa-masa pembentukan organ
dimana embrio sangat rentan terhadap efek obat-obatan atau virus.
Karena itu seorang wanita hamil
sebaiknya tidak menjalani immunisasi
atau mengkonsumsi obat-obatan
pada trimester pertama kecuali sangat
penting untuk melindungi kesehatannya. Pemberian obat-
obatan yang diketahui dapat
menyebabkan malformasi harus
dihindari. Pada awalnya, perkembangan embrio
terjadi dibawah lapisan rahim pada
salah satu sisi rongga rahim, tetapi
pada minggu ke 12, janin (istilah yang
digunakan setelah usia kehamilan
mencapai 8 minggu) telah mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga
lapisan pada kedua sisi rahim bertemu
(karena janin telah memenuhi seluruh
rahim). MENENTUKAN USIA KEHAMILAN Secara konvensional, kehamilan
dihitung dalam minggu, dimulai dari
hari pertama menstruasi terakhir.
Ovulasi biasanya terjadi 2 minggu
sesudah menstruasi dan pembuahan
biasanya terjadi segera setelah ovulasi, karena itu secara kasar usia
embrio adalah 2 minggu lebih muda
daripada jumlah minggu yang secara
tradisional dipakai untuk menyatakan
usia kehamilan. Dengan kata lain,
seorang wanita yang hamil 4 minggu sedang mengandung embrio yang
berumur 2 minggu.
Jika menstruasinya tidak teratur, maka
perbedaan yang pasti bisa lebih atau
kurang dari 2 minggu.
Untuk praktisnya, jika seorang wanita menstruasinya terlambat 2 minggu,
dikatakan telah hamil 6 minggu. Kehamilan berlangsung rata-rata
selama 266 hari (38 minggu) dari
masa pembuahan atau 280 hari (40
minggu) dari hari pertama menstruasi.
Untuk menentukan tanggal perkiraan
persalinan bisa dilakukan perhitungan berikut:
- tanggal menstruasi terakhir
ditambah 7
- bulan menstruasi terakhir dikurangi
3
- tahun menstruasi terakhir ditambah 1.
Hanya 10% wanita hamil yang
melahirkan tepat pada tanggal
perkiraan persalinan, 50% melahirkan
dalam waktu 1 minggu dan hampir
90% yang melahirkan dalam waktu 2 minggu sebelum atau setelah tanggal
perkiraan persalinan. Persalinan
dalam waktu 2 minggu sebelum
maupun sesudah perkiraan
persalinan masih dianggap normal. Kehamilan terbagi menjadi periode 3
bulanan, yang disebut sebagai:
- Trimester pertama (minggu 1-12)
- Trimester kedua (minggu 13-24)
- Trimester ketiga (minggu 25-
persalinan). Kehamilan 6 minggu Kehamilan 8 minggu Kehamilan Kehamilan 12 minggu Kehamilan 16 Kehamilan 20 minggu Kehamilan 24 Kehamilan 28 minggu Kehamilan 32 minggu Kehamilan 36 Kehamilan 40 minggu MENDETEKSI KEHAMILAN Jika seorang wanita yang biasanya
mengalami menstruasi yang teratur
mengalami keterlambatan 1 minggu
atau lebih, mungkin dia hamil.
Pada awal kehamilan, wanita hamil
bisa mengalami pembengkakan payudara dan mual, kadang disertai
muntah.
Pembengkakan payudara terjadi
akibat bertambahnya kadar hormon
wanita (terutama estrogen, juga
progesteron). Mual dan muntah terjadi akibat
estrogen dan HCG (human chorionic
gonadotropin). Kedua hormon ini
membantu memelihara kehamilan dan
mulai dihasilkan oleh plasenta pada
sekitar 10 hari setelah pembuahan. Pada awal kehamilan, banyak wanita
yang merasa sangat lelah dan
beberapa wanita mengalami perut
kembung. Jika seorang wanita hamil, serviksnya
lebih lunak dan rahim juga lebih lunak
dan membesar.
Biasanya vagina dan serviks menjadi
kebiruan sampai ungu, karena
pembuluhnya penuh terisi darah. Perubahan ini bisa terlihat pada
pemeriksaan panggul. Biasanya untuk menentukan
kehamilan dilakukan tes kehamilan
pada darah maupun air kemih.
Tes kehamilan ELISA (enzyme-linked
immunosorbent assay) bisa dengan
segera dan mudah mendeteksi kadar HCG yang rendah di dalam air kemih.
Selama 60 hari pertama kehamilan
yang normal dengan 1 janin, kadar
HCG berlipatganda setiap 2 hari. Selama kehamilan, rahim terus
membesar. Pada kehamilan 12
minggu, rahim membesar keluar
panggu, yaitu ke arah perut dan
biasanya dapat dirasakan jika dokter
memeriksa perut bagian bawah. Rahim terus membesar sampai
setinggi pusar pada kehamilan 20
minggu dan sampai ke tulang iga
bagian bawah pada usia kehamilan
36 minggu. Cara lain untuk mendeteksi
kehamilan: 1. Mendengarkan denyut jantung janin.
Denyut jantung janin bisa terdengar
melalui stetoskop khusus atau USG
Doppler.
Dengan bantuan steteoskop khusus,
denyut jantung janin bisa terdengar pada usia kehamilan 18-20 minggu;
sedangkan jika menggunakan USG
Doppler, denyut jantung janin bisa
terdengar pada usia kehamilan 12-14
minggu. 2. Merasakan pergerakan janin.
Ibu bisa merasakan gerakan janin
pada kehamilan 16-20 minggu.
Wanita yang sebelumnya pernah
hamil akan meraskan gerakan janin
ini lebih awal. 3. Memeriksa rahim dengan USG.
Rahim yang membesar bisa dilihat
dengan USG pada kehamilan 6
minggu, demikian juga halnya dengan
denyut jantung janin. PERUBAHAN FISIK SELAMA
KEHAMILAN Kehamilan menyebabkan banyak
perubahan pada tubuh, kebanyakan
perubahan ini akan menghilang
setelah persalinan.  Jantung dan pembuluh darah.
Selama kehamilan, jumlah darah yang
dipompa oleh jantung setiap menitnya
(cardiac output, curah jantung)
meningkat sampai 30-50%.
Peningkatan ini mulai terjadi pada kehamilan 6 minggu dan mencapai
puncaknya pada kehamilan 16-28
minggu.
Karena curah jantung meningkat,
maka denyut jantung pada saat
istirahat juga meningka (dalam keadaan normal 70 kali/menit
menjadi 80-90 kali/menit). Setelah mencapai kehamilan 30
minggu, curah jantung agak menurun
karena rahim yang membesar
menekan vena yang membawa darh
dari tungkai ke jantung.
Selama persalinan, curah jantung meningkat sebesar 30%,
Setelah persalinan curah jantung
menurun sampai 15-25% diatas batas
kehamilan, lalu secara perlahan
kembali ke batas kehamilan. Peningkatan curah jantung selama
kehamilan kemungkinan terjadi
karena adanya perubahan dalam
aliran darah ke rahim. Karena janin
terus tumbuh, maka darah lebih
banyak dikirim ke rahim ibu. Pada akhir kehamilan, rahim
menerima seperlima dari seluruh
darah ibu. Ketika melakukan aktivitas/olah raga,
maka curah jantung, denyut jantung
dan laju pernafasan pada wanita hamil
lebih tinggi dibandingkan dengan
wanita yang tidak sedang hamil.
Rontgen dada dan EKG menunjukkan sejumlah perubahan dalam jantung,
dan kadang terdengar murmur
jantung tertentu serta
ketidakteraturan irama jantung.
Semua perubahan tersebut adalah
normal terjadi pada masa hamil, tetapi beberapa kelainan irama jantung
mungkin akan memerlukan
pengobatan khusus. Selama trimester kedua biasanya
tekanan darah menurun tetapi akan
kembali normal pada trimester ketiga. Selama kehamilan, volume darah
dalam peredaran meningkat sampai
50%, tetapi jumlah sel darah merah
yang mengangkut oksigen hanya
meningkat sebesar 25-30%.
Untuk alasan yang belum jelas, jumlah sel darah putih (yang berfungsi
melindungi tubuh terhadap infeksi)
selama kehamilan, pada saat
persalinan dan beberapa hari setelah
persalinan, agak meningkat.  Ginjal
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih
berat. Ginjal menyaring darah yang
volumenya meningkat (sampai
30-50% atau lebih), yang puncaknya
terjadi pada kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan
(pada saat ini aliran darah ke ginjal
berkurang akibat penekanan rahim
yang membesar). Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal
meningkat ketika berbaring dan
menurun ketika berdiri. Keadaan ini
semakin menguat pada saat
kehamilan, karena itu wanita hamil
sering merasa ingin berkemih ketika mereka mencoba untuk berbaring/
tidur.
Pada akhir kehamilan, peningkatan
aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi
pada wanita hamil yang tidur miring.
Tidur miring mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang membawa
darah dari tungkai sehingga terjadi
perbaikan aliran darah yang
selanjutnya akan meningkatkan
aktivitas ginjal dan curah jantung.  Paru-paru Ruang yang diperlukan oleh rahim
yang membesar dan meningkatnya
pembentukan hormon progesteron
menyebabkan paru-paru berfungsi
lain dari biasanya.
Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih
banyak oksigen untuk dirinya dan
untuk janin.
Lingkar dada wanita hamil agak
membesar. Lapisan saluran pernafasan menerima
lebih banyak darah dan menjadi agak
tersumbat oleh penumpukan darah (kongesti).
Kadang hidung dan tenggorokan
mengalami penyumbatan parsial
akibat kongesti ini. Tekanan dan
kualitas suara wanita hamil agak
berubah.  Sistem pencernaan
Rahim yang semakin membesar akan
menekan rektum dan usus bagian
bawah sehingga terjadi sembelit
(konstipasi).
Sembelit semakin berat karena gerakan otot di dalam usus
diperlambat oleh tingginya kadar
progesteron. Wanita hamil sering mengalami
heartburn (rasa panas di dada) dan
sendawa, yang kemungkinan terjadi
karena makanan lebih lama berada di
dalam lambung dan karena relaksasi
sfingter di kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi
lambung mengalir kembali ke
kerongkongan. Ulkus gastrikum jarang ditemukan
pada wanita hamil dan jika
sebelumnya menderita ulkus
gastrikum biasanya akan membaik
karena asam lambung yang
dihasilkan lebih sedikit.  Kulit
Topeng kehamilan (melasma) adalah
bintik-bintik pigmen kecoklatan yang
tampak di kulit kening dan pipi.
Peningkatan pigmentasi juga terjadi di
sekeliling puting susu. Sedangkan di perut bawah bagian tengah biasanya
tampak garis gelap. Spider angioma (pembuluh darah
kecil yang memberi gambaran seperti
laba-laba) bisa muncul di kulit,
biasanya di atas pinggang. Sedangkan
pelebaran pembuluh darah kecil yang
berdinding tipis seringkali tampak di tungkai bawah.  Hormon
Kehamilan mempengaruhi hampir
semua hormon di dalam tubuh.
Plasenta menghasilkan sejumlah
hormon untuk membantu tubuh
dalam mempertahankan kehamilan. Hormon utama yang dihasilkan oleh
plasenta adalah HCG, yang berperan
mencegah ovulasi dan merangsang
pembentukan estrogen serta
progesteron oleh ovarium untuk
mempertahankan kehamilan. Plasenta juga menghasilkan hormon
yan gmenyebabkan kelenjar tiroid
menjadi lebih aktif. Kelenjar tiroid
yang lebih aktif menyebabkan denyut
jantung yang cepat, jantung
berdebar-debar (palpitasi), keringat berlebihan dan perubahan suasana
hati; selain itu juga bisa terjadi
pembesaran kelenjar tiroid. Tetapi
hipertiroidisme (overaktivitas kelenjar
tiroid) hanya terjadi pada kurang dari
1% kehamilan. Plasenta juga menghasilkan
melanocyte-stimulating hormone
yang menyebabkan kulit berwarna
lebih gelap dan hormon yang
menyebabkan peningkatan kadar
hormon adrenal di dalam darah. Peningkatan kadar hormon in
kemungkinan menyebabkan tanda
peregangan berwarna pingk pada
kulit perut. Selama kehamilan diperlukan lebih
banyak insulin yang dihasilkan oleh
pankreas. Karena itu penderita
diabetes yang sedang hamil bisa
mengalami gejala diabetes yang lebih
buruk. PERAWATAN SELAMA KEHAMILAN Pemeriksaan pada usia kehamilan
mencapai 6 dan 8 minggu sangat
penting untuk memperkirakan umur
kehamilan dan tanggal perkiraan
persalinan.
Pemeriksaan fisik yang pertama kali dilakukan biasanya meliputi berat
badan, tinggi badan dan tekanan
darah. Kemudian dilakukan
pemeriksaan leher, kelenjar tiroid,
payudara, perut, lengan dan tungkai.
Dengan bantuan stetoskop, dilakukan pemeriksaan terhadap jantung dan
paru-paru; sedangkan pemeriksaan
bagian belakang mata dilakukan
dengan bantuan oftalmoskop.
Juga dilakukan pemeriksaan panggul
dan rektum guna mengetahui ukuran danposisi rahim dan kelaian pada
panggul. Dilakukan pemeriksaan darah
lengkap, pemeriksaan darah untuk
sifilis, hepatitis, gonore, infeksi
klamidia dan penyakit menular
seksual lainnya.
Pemeriksaan darah juga dilakukan untuk menentukan golongan darah
dan antibodi Rh. Rontgen dada hanya dilakukan jika
diketahui wanita hamil tersebut
menderita penyakit paru-paru atau
jantung.
Jika tidak mendesak, sebaiknya
pemeriksaan rontgen dihindari, terutama pada 12 minggu pertama
karena janin sangat sensitif terhadap
efek radiasi. Jika mendesak, janin
harus dilindungi dengan cara
menutupi perut bagian bawah
dengan bahan yang mengandung timah hitam sehingga rahim
terlindungi. Pemeriksaan penyaringan untuk
diabetes harus segera dilakukan
setelah kehamilan 12 minggu pada:
- Wanita yang pernah melahirkan bayi
yang sangat besar
- Wanita yang pernah mengalami keguguran yang penyebabnya tidak
jelas
- Wanita yang memiliki keluarga yang
menderita diabetes.
Pada minggu ke 28, semua wanita
hamil harus menjalani pemeriksaan penyaringan untuk diabetes. Pada minggu ke 16-18, dilakukan
pemeriksaan kadar alfa-fetoprotein
(suatu protein yang dihasilkan oleh
janin) di dalam darah ibu.
Jika kadarnya tinggi, kemungkinan
janin yang dikandung menderita spina bifida atau terdapat lebih dari 1
janin. Jika kadarnya rendah,
kemungkinan terdapat kelainan
kromosom pada janin. Dengan USG, kehamilan bisa diketahui
mulai dari 4-5 minggu setelah ovulasi.
USG juga digunakan untuk:
- Mengikuti perkembangan kehamilan
- Menentukan tanggal perkiraan
persalinan - Menentukan laju pertumbuhan janin
- Merekam denyut jantung atau
pernafasan janin
- Mengetahui kehamilan ganda
- Mengetahui sejumlah kelainan
(misalnya plasenta previa) - Mengetahui kelainan posisi janin
- Memandu jarum pada pengambilan
contoh cairan ketuban untuk
keperluan pemeriksaan genetik atau
kematangan paru-paru
(amniosentesis). Pada kehamilan muda, sebelum
menjalani pemeriksaan USG,
sebaiknya ibu meminum banyak air
karena kandung kemih yang penuh
akan mendorong rahim keluar
rongga panggul sehingga bisa diperoleh gambaran janin yang lebih
jelas. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan
setiap 4 minggu (1 kali/bulan) sampai
usia kehamilan mencapai 32 minggu.
Kemudian setiap 2 minggu sampai
usia kehamilan mencapai 36 minggu
dan sesudah 36 minggu, pemeriksaan dilakukan 1 kali/minggu.
Pada setiap pemeriskaan, dilakukan
pengukuran berat badan dan tekanan
darah, serta ukuran dan bentuk rahim
untuk mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan janin. Air kemih diperiksa untuk mengetahui
adanya gula dan protein. Adanya gula
menunjukkan diabetes dan protein
menunjukkan pre-eklamsi (tekanan
darah tinggi, protein dalam air kemih
dan penimbunan cairan selama kehamilan). Jika ibu memiliki darah Rh-negatif,
maka dilakukan pemeriksaan antibodi
Rh.
Jika darah ibu memiliki Rh-negatif dan
darah ayah memiliki Rh-positif, maka
janin bisa memiliki Rh-positif. Jika darah janin yang memiliki Rh-positif
memasuki peredaran darah ibu yang
memiliki Rh-negatif, maka tubuh ibu
akan membentuk antibodi Rh yang
bisa masuk ke aliran darah janin dan
merusak sel darah merah sehingga terjadi jaundice (kuning), yang bisa
menyebabkan kerusakan otak atau
kematian janin. Kenaikan berat badan pada saat
hamil, pada wanita yang memiliki
ukuran rata-rata biasanya berkisar
antara 12,5-15 kg (sekitar 1-1,5 kg/
bulan).
Kenaikan berat badan yang melebihi 15-17,5 kg menyebabkan
penumpukan lemak pada janin dan
ibu.
Berat badan yang tidak bertambah
merupakan pertanda buruk (terutama
jika kenaikan berat badan total kurang dari 5 kg) dan hal ini bisa
menunjukkan adanya pertumbuhan
janin yang lambat.
Kadang kenaikan berat badan
disebabkan oleh penimbunan cairan
akibat jeleknya aliran darah tungkai pada saat wanita hamil berdiri.
Hal ini bisa diatasi dengan cara
berbaring miring ke kiri selama 30-45
menit sebanyak 2-3 kali/hari. Selama kehamilan, kebutuhan kalori
harus ditambah sekitar 250 kalori
agar tersedia zat gizi yang cukup
untuk pertumbuhan janin.
Wanita hamil sebaiknya
mengkonsumsi makanan yang gizinya seimbang, termasuk buah-
buahan dan sayur-sayuran. Hindari
makanan yang terlalu asin atau
makanan yang mengandung bahan
pengawet. Seorang wanita hamil tidak boleh
minum obat sembarangan.
Selama kehamilan, kebutuhan tubuh
akan zat besi meningkat guna
memenuhi kebutuhan ibu dan janin.
Biasanya diberikan tambahan zat besi. Pemberian zat besi bisa menyebabkan
gangguan lambung yang ringan dan
sembelit. Mual dan muntah bisa dikurangi
dengan merubah pola makan, yaitu:
- Minum dan makan dalam porsi kecil
tetapi sering
- Makan sebelum lapar
- Makanan lunak. Untuk mengatasi morning sickness
(mual di pagi hari) sebaiknya
memakan 1-2 keping biskuit sebelum
beranjak dari tempat tidur.
Jika mual dan muntahnya sangat
berat dan menetap sehingga terjadi dehidrasi, penurunan berat badan
atau gangguan lainnya, maka
biasanya wanita hamil harus menjalani
perawatan di rumah sakit untuk
semantara waktu dan mendapatkan
cairan melalui infus. Edema (pembengkakan) sering
terjadi, terutama pada tungkai.
Demikian juga halnya dengan varises
pada tungkai dan di daerah sekitar
lubang vagina.
Untuk mengurangi pembengkakan tungkai, bisa digunakan penyangga
elastis atau berbaring dengan posisi
tungkai lebih tinggi. Wasir bisa diatasi dengan
mengkonsumsi obat pelunak tinja
atau berendam di air hangat. Pada saat hamil biasanya jumlah
cairan yang keluar dari vagina
bertambah, hal ini adalah normal.
Trikomoniasis dan kandidiasis
merupakan infeksi vagina yang sering
ditemukan selama kehamilan dan mudah diobati.
Vaginosis bakterialis (infeksi bakteri
pada vagina) bisa menyebabkan
kelahiran prematur dan harus diobati
secara tuntas. Wanita hamil bisa tetap melakukan
kegiatan sehari-harinya dan
berolahraga.
Hubungan seksual selama kehamilan
tetap boleh dilakukan, kecuali jika
terjadi perdarahan, nyeri atau kebocoran air ketuban. Setiap wanita hamil sebaiknya
mengetahui tanda-tanda awal
persalinan.
Tanda yang utama adalah kontraksi
perut bagian bawah dengan selang
waktu tertentu dan nyeri punggung. Menjelang akhir kehamilan (setelah 36
minggu), dokter akan melakukan
pemeriksaan panggul untuk mencoba
memperkirakan saat persalinan

No comments: