Nonton iklan bentar ya...!!!

Sunday 22 May 2011

Hidup Itu Indah

Bagiku hidup itu adalah sebuah
perjuangan spiritual. Apa tujuan
hidupku? Mati! Tapi bagaimana aku
setelah mati? Dulu aku percaya setelah
kematian, hidup kita sudah berakhir.
Tidak ada lagi hidup. Tapi kini aku berubah, aku yakin dan percaya,
bahwa Tuhan benar-benar
menciptakan surge dan neraka. Tapi
hidup kitalah yang memilikinya.
Perjalanan yang bagaimana? Hanya
kita yang bias menciptakan. Namaku Rafa (bukan nama yang
sebenarnya). Perjalanan hidupku
sangatlah buruk karena salah memilh.
Aku dulu, adalah aku yang sombong.
Kekuatanku adalah uang dan
kesuksesan, jika anda dalam posisiku, pasti akan meraksakan betapa
nikmatnya hidup dan betapa
mudahnya mencari uang dan
kesuksesan. Aku juga seorang yang suka
membaca dan buku apa saja dengan
lahap kubaca. Mulai dari buku-buku
komunisme Marxisme, Leninisme,
Nietzhe, sampai Teori Quantum. Inilah
yang menciptakan serta membentuk aku yang dulu. Aku menganggap
semuanya serba dapat dinalar logika,
dan begitulah aku. Aku adalah orang
yang selalu berlogika untuk
memecahkan masalah tentang Tuhan.
Tuhan ada? Tapi aku tidak berdoa dan tidak juga pergi ke gereja, namun
tetap bisa makan dan hidup senang.
Untuk apa aku perlu Tuhan? Kita itu
Tuhan dari diri kita masing-masing.
Saking sombongnya aku engga
tertarik dengan orang yang miskin. Orang miskin berarti malas! Aku bias bilang begitu, karena aku
memang tidak membutuhkan
bantuan dari siapapun. Saat karirku
naik dan ikut tour kemana-mana,
tidak ada seorangpun yang menjelek-
jelekan aku. Semua memuji aku, dan diusia yang masih 20-an tahun itu aku
menjadi besar kepala. Penghasilan
yang luar biasa menjadikan aku gila. ?
I am Lizard King?. Dengan
kemampuan bermain gitarku sebagai
seorang seniman musik, aku bisa mendapatkan apa saja. Namun
semuanya berbalik, ketika ayahku
sakit dan meninggal. Disitulah awal
kejatuhanku. Aku baru menyadari,
ketidakhadiran ayah ternyata sangat
berpengaruh buat diriku dan aku mengakui keluarga sangatlah
penting. Terus-terang saja, aku dulu
menggunakan narkoba bukan
karena pengaruh, tapi dari life style
(gaya hidup). Rasanya tanpa narkoba
aku tak bisa hidup. Aku memang
seorang pemusik sejati, bahkan kubaktikan diriku dan dedikasiku
hanya untuk music rock and roll,
termasuk seperti gaya hidupnya
dengan mentato tubuh. Namun
karena gaya hidup rock and roll yang
tidak terkontrol, semuanya habis dalam waktu sekejap, rumah, mobil,
management-ku, studioku, semua
habis terjual. Aku drop sampai waktu
itu mencoba bunuh diri dengan satu
gram sabu-sabu murni di kedua
lenganku. Kemudian aku menelpon ibuku, ?Saya
mau menyusul bapak, saya minta
maaf sudah mengecewakan bapak?.
Secara medis aku sudah mati.
Kalaupun selamat dokter bilang aku
akan terserang stroke. Tapi kenyataan yang kualami tidak! Aku masih hidup
dengan selang infuse di tubuhku.
Tuhan belum mau aku mati. Saat itu
aku menangis. Aku merasa kecil
sampai-sampai tidak kenal siapa aku
dulu. Ketika itu ak mengakui ?saya punya
masalah? dan mengalahkan
kesombonganku selama ini. Mestinya
saat aku bunuh diri, aku lalu dibenci!
Tetapi kenyataanya apa yang ku
pikirkan itu salah. Semua keluarga berbalik mengasihiku. Aku sadar ?
keluarga harus bersama? bahkan
dalam saat jelek sekalipun. Inilah yang
benar-benar mengejutkan aku,
ternyata keluargaku masih mencintai
meski aku sudah meninggalkan mereka sendirian mengurus ayahku.
Sementara ketika mataku terbuka
kudapati ibu setia menungguku. Di depannya kubersimpuh, bersyukur
dan memohon ampun. Kepada Tuhan
aku berdoa, ?Tuhan gue kan jarang
minta tolong ama lu, sekali ini saja gue
minta tolong!? Minta tolong apa? Aku
sendiri juga nggak tahu, pokoknya saat itu ungkapan yang keluar dari
relung hatiku hanyalah minta tolong!
Saat ini aku sudah berubah, aku telah
sadar, dan untuk itu niatku tidak lain
hanyalah ingin membantu sesamaku
entah lewat jalan apapun yang baik yang akan kulakukan. Karena aku
hanya bisa berkarya dibidang musik,
aku lantas mengamen menghibur
orang lain. Aku ingin sekali seperti
bapak yang telah menghadap Bapa di
Surga yang bisa ngomong sama Tuhan, ?Kalau karena saya harus
masuk neraka karena Yesus, ya.., saya
rela.? Hidup saat ini bagiku terasa sangat
luar biasa! Aku yakin apa yang
kulakukan untuk sesame itu
kulakukan untuk Yesus juga. Di biara,
orang bisa berdoa setiap hari, tetapi
apakah mereka melakukan sesuatu untuk orang lain? Hidup ini harusnya
begitu, ini bukan bentuk rasa
terimakasih karena aku nggak jadi
mati, tetapi karena aku merasa itu
tugas dan kewajibanku. Aku punya
perjanjian dengan Tuhan, ?kalau saya sukses, saya akan lakukan a, b, c, d, ?! Lebaran kemarin aku bilang sama
ibu. ?Saya mau ngaku dosa,? dan
semua keluargaku kaget. Usai itu
kepercayaanku semakin teguh. Sejak
belasan tahun lalu aku melupakan
Tuhan dan meninggalkan-Nya, kini aku mau mengaku dosa dengan apa
yang dulu tidak pernah kuakui ada.
Aku ingin kembali kejalan dimana
Tuhan menghendaki harus kuakui
dalam penziarahan hidupku ini.
Sekarang aku sungguh percaya Tuhan itu baik, Tuhan itu maha
pengasih dan penyanyang, dan
Tuhan itu maha pengampun. Ia-lah
eternal Alfa dan Omega dari hidup
yang kumiliki ini. Hanya kepada-Nya
dan untuk-Nya ku mau berbakti melalui mereka yang akan saya tolong
kelak setelah akhir dari perjuangan
pemulihan diriku yang kujalani

No comments: